Small family

2.3K 205 0
                                    

"Kau tidak menyisakan satu untukku?"seru Yoongi saat memasuki kamar. Burger yang dibeli Taehyung itu satu paket berisi tiga burger.

"Aku ingin burger ini hanya untukku. Kau ingin? Pergi saja beli."ujar Yoora merapihkan sampahnya lalu beringsut turun dari sofa, pergi menuju tempat sampah dekat pintu.

"Tadikan kau sudah puas memakanku, belum kenyang juga."ujar Yoora menyindir.

"Aish. Itu kan kebutuhan biologis yang sudah cukup lama tidak dilakukan. Masakan Yoonji sudah habis, aku sangat lapar."rengek Yoongi, Yoora sudah kenyang dan sekarang mengantuk.

"Kan sudah kubilang, pergilah keluar cari resto yang masih buka di jam larut seperti ini."desis Yoora bermaksud untuk memberi hukuman. Siapa suruh menuntaskan kebutuhan itu dengan durasi selama itu. Apa tuan Min tidak sadar, ada tiga bayi kecil yang lebih membutuhkan istrinya. Yoora bisa saja memasak di jam tidur ini, tapi karena rasa kesalnya mendominan, tidur menjadi opsi terbaik.

"Ck, ya sudah, aku pergi dulu."putus Yoongi. Pria ini pun berjalan menuju lemarinya, mengambil kardigan hijau tuanya lalu memakainya. "Kau tidurlah. Hari ini tiga Min sedang berbaik hati pada kita, tidur mereka begitu nyenyak."ucap Yoongi lalu membuka pintu dan pergi.

Ya. Baru saja sang ayah memuji, tiga Min bangun bersusulan.

"Ya ampun, nak. Kenapa tidak bangun saat appa ada di sini."keluh Yoora segera menghampiri lalu memangku Min kecil satu persatu. Setelah tiga Min diletakkan di kasur, Yoora segera membuka ponselnya, mengirim pesan singkat pada Yoonji. Karena Yoora belum mendengar suara mesin mobil milik Yoongi, Yoora menelpon pria yang tengah kelaparan itu.


.

"Iya, aku kembali~"ucap Yoongi lesu. Setelah telepon berakhir, pria ini menutup kembali pintu mobil, berbalik dan melangkah masuk lagi. "Mungkin aku akan makan besok pagi saja. Tiga Min, appa sangat menyayangi kalian.."ujar Yoongi berkata dengan menggertakkan gigi-giginya.

Yoongi pun melangkah malas-malasan. Setelah sampai di kamar, lagi. Yoongi melihat Yoora tengah kewalahan.

"Eouni, menurutku, sebaiknya eouni beri persediaan. Masukkan tiap ASI eouni ke plastik lalu taruh di lemari pendingin, jaga-jaga takut akan seperti ini lagi. Sekarang kan ASI eouni sudah mulai lancar."celoteh Yoonji yang tengah mengusap Min 2.

"Ide bagus. Aku pernah membaca artikel mengenai ASI dan ada pembahasan tentang hal itu. Di dapur kita ada plastik tidak?"celetuk Yoongi mengejutkan dua wanita ini.

"Plastik... ada. Oppa ambil saja, dilaci dekat kompor."

"Kau menyuruhku?"tanya Yoongi. Semua pun pasti akan emosi, sudah lapar, tidak ada makanan, sekarang disuruh.

"Maaf. Tapi ini darurat oppa, cepat! Kau kan bisa sekalian mengambil camilan di lemari atas. Eouni bilang kau belum makan."oceh Yoonji sedikit iba.

"Ya sudah ya sudah."ketus Yoongi dan kembali harus menuruni tangga. Ingin teriak saja jika seperti ini. Terlintas dipikirannya kenapa Yoongi ingin dikaruniai kembar. Tapi, bukan itu masalahnya, Yoongi suka dengan hal-hal yang sama. Masalahnya, dirinya lapar. Lapar.

Setelah mengacack dapur atas sesi pencarian plastik, Yoongi terdudum di kursi meja makanㅡmulutnya tengah rakus memakan Onigiri atau nasi kepal.

"Onigiri mengingatkanku pada liburan di Jepang. Kapan bisa ke sana lagi. Saat tidak ada tiga kecilku, kami sangat bebas-"

"Oppa! Kenapa lama se- ya ampun, Min Suga menyebalkan."desis Yoora dan melangkah cepat. Yoongi berdiri, menggaruk tengkuknya karena kikuk.

"Aku kira kau Yoonji, tidak biasanya kau memanggilku oppa... ingin membiasakan diri ya dengan panggilan itu."ujar Yoongi malah menggoda.

Seesaw | Myg [M] [END]- RevisiWhere stories live. Discover now