1. Pernikahan kami

15.5K 600 15
                                    


.

.

.

-Pukul 01.30-

Seorang pria masuk ke rumah. Tempat yang langsung di tuju adalah kamar utama. Di bukanya pintu berwarna coklat tersebut. Berjalan masuk, kemudian menutup kembali pintu, pelan-pelan agar tidak menimbulkan bunyi yang dapat mengusik tidur seseorang yang ada di ruangan tersebut.

Membuka jas yang ia kenakan, lalu di sampirkan ke sofa single. Berbaring di ranjang. Tidak berniat mandi, atau bahkan hanya sekedar mencuci kaki saja. Merasa matanya sudah sangat berat. Pekerjaannya hari ini benar-benar menguras tenaga, sampai-sampai tidak memiliki waktu beristirahat.

Di lihatnya seorang wanita yang tertidur pulas di sampingnya. Ia menghempaskan nafas pelan, menatap langit-langit kamar. Sejenak, kemudian kembali memandang wajah wanita di sampingnya itu. Istrinya. Jungkook membalikkan badan, tidur memunggungi Mi Kyung.

Mi Kyung membuka matanya, rupanya wanita itu tidak tidur. Matanya menatap nanar punggung Jungkook. Cinta sepihak?

Apa yang kau pikirkan?

Cinta yang miris?

Mencintai seseorang dan dia sama sekali tidak pernah melihat ke arahmu. Sangat sulit untuk kau jangkau. Meskipun dia tidak pernah melihat ke arahmu, tapi kau tetap mencintainya dan ingin selalu di sisinya. Tanpa peduli dengan hatimu yang terluka. Tetap bertahan demi secercah harapan, suatu hari nanti. Entah itu kapan, dia akan melihat ke arahmu.

Setengah tahun hidup bersama Jungkook, membuat Mi Kyung mulai menyadari. Ia mulai menaruh perasaan pada Jungkook. Mencintai Jeon Jungkook. Pria yang kini menjadi suaminya dan tidak pernah melihat ke arahnya.

Hanya satu harapan Mi Kyung setelah menikah dengan Jungkook. Setidaknya, meskipun pernikahan itu terjadi karena perjodohan, Mi Kyung berharap Jungkook bisa mencintainya. Tapi sepertinya hal itu mustahil.

Seiring berjalannya waktu, Jungkook masih sama. Tidak ada yang berubah. Jungkook tetap tidak ada perasaan padanya. Merasa bodoh, kenapa bisa-bisanya dirinya jatuh hati pada pria dingin seperti Jungkook. Padahal dulu di awal pernikahan, ia sama sekali tidak ada rasa pada Jungkook, dan membenci keputusan sang ayah karena memaksanya menikah. Begitulah cinta, tidak bisa ditebak kapan dia akan datang, dan kepada siapa dia melabu. Mi Kyung akan bertahan dengan pernikahannya, meskipun cinta sepihak ini yang harus dia rasakan.

Mi Kyung keluar kamar, pergi ke dapur. Membuka kulkas, dan mengambil air mineral dingin. Termenung sejenak, menatap lantai. Saat akan kembali ke kamar, Mi Kyung menghentikan langkahnya sebentar, tepat diundakan tangga yang pertama.

Pandangannya mengarah ke sebuah foto pernikahannya yang terpasang megah, di dinding ruang tamu. Di foto tersebut, Jungkook dan Mi Kyung tersenyum, seakan menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka bahagia dan siap menjalani bahtra rumah tangga dengan sebaik mungkin.

Semua palsu. Yang terjadi justru sebaliknya. Mi Kyung tersenyum kecut, kembali melanjutkan langkahnya.

~oOo~

"Jungkook, makanannya sudah siap!" Mi Kyung berseru, memanggil Jungkook yang masih berada di kamarnya di lantai atas. Wanita itu tengah berdiri di depan meja makan, dengan trampil menghidangkan sarapan di atas meja.

Senyuman tipis terukir indah di sudut bibir Mi Kyung. Melihat Jungkook menuruni anak tangga, berjalan menuju meja makan. Jungkook sudah rapih dengan pakaian kerjanya. Tak bisa dipungkiri, Mi Kyung memang selalu terpesona pada suaminya itu. Jungkook seolah mengurungnya dalam pesona, hingga Mi Kyung merasa seperti wanita paling idiot di dunia ini.

MR. KOOKIE (1-END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang