4. Aku menginginkanmu.

9.2K 485 5
                                    

.

.

.

Jungkook sedang melakukan rapat dengan beberapa pegawainya, membahas proyek baru yang mereka kerjakan. Seusai rapat, Jungkook kembali ke ruangannya. Beberapa pegawai tampak diam-diam berkomentar saat Jungkook lewat di depan mereka. Mengagumi kinerja sang Direktur.

Kebenaran jika sebenarnya Jungkook bukanlah seseorang yang bisa ‘bermain lembut’. Selama bertahun-tahun Jungkook di kenal sebagai Direktur yang sedikit kejam. Cara kerjanya sama seperti sang ayah, Pimpinan Jeon—yang memang kerap di takuti oleh pesaing-pesaingnya. Tapi setidaknya pria itu bukanlah pengusaha yang ‘rakus dengan permainan kotor’.

Jungkook tiba di ruangannya, dan langsung menjatuhkan diri kursi kerjanya. Pria itu menyandarkan punggungnya sambil memijat kening. Jungkook mendengar ketukan pintu, yang tak lama kemudian disusul Sekretarisnya yang masuk ke ruangan. Wanita dengan setelan rapih itu membungkuk sebelum menyampaikan laporannya.

"Pak Direktur, sore ini anda ada janji pertemuan dengan putra kedua Presdir Shin untuk penandatanganan kontrak kerja sama." lapor sang Sekretaris.

Jungkook hanya memberi anggukkan. Sekretarisnya itu membungkuk sopan untuk permisi setelah mengakhiri laporannya.

.

.

.

Mi Kyung merasa lega bisa kembali di sibukkan dengan kegiatan di butiknya. Mi Kyung bekerja dengan penuh semangat. Terlebih, pelanggan yang datang hari ini pun lumayan banyak.

Sementara itu, di tempat lain Jungkook tengah membubuhkan tanda tangan di selembar kontrak kerja sama. Begitupun dengan sosok pria di depannya itu. Mereka kemudian berjabah tangan.

"Mohon kerja samanya."

"Terima kasih."

Pria berjas dengan corak bergaris itu tersenyum tipis, lalu meminta seorang pelayan untuk mengambilkan minuman untuk Jungkook. Tamu yang menurutnya sangat penting itu.

.

.

.

Jungkook keluar dari gedung pencangkar langit itu. Berjalan menuju mobilnya. Saat akan masuk ke dalam mobil, Jungkook memegangi keningnys yang tiba-tiba terasa pening. Sang Asisten langsung bertanya begitu melihat kondisi Jungkook yang tampak tidak baik.

"Pak, apa anda baik-baik saja?"

"Ya." Jungkook hanya mengangguk pelan. Tapi rupanya yang terjadi malah sebaliknya. Tubuh Jungkook terasa limbung, kepalanya berdenyut-denyut sakit sehingga membuat matanya berkunang-kunang. Jungkook merasa benar-benar pusing hingga perlahan matanya mulai menggelap.

“Pak Direktur!"

Waktu menunjukkan pukul 19.30 malam.

Mi Kyung baru selesai mandi dan berpakaian. Duduk di depan meja rias. Mengeringkan rambutnya yang basah. Selesai dengan itu, Mi Kyung keluar kamar, bersamaan dengan seorang pelayan tergopoh membuka pintu utama, begitu mendengar suara bel rumah.

"Tuan... "

"Apa yang terjadi?" Mi Kyung ikut turun ke lantai bawah, terpekik panik begitu pintu terbuka. Jungkook masuk ke dalam rumah dengan langkah sempoyongan di temanin asistennya.

MR. KOOKIE (1-END)Where stories live. Discover now