Namanya Ranggih

16.8K 1.8K 33
                                    

I hate Monday!

Aku juga berpendapat demikian. Bertemu hari Senin, berarti harus rela kembali berhadapan dengan tumpukan pekerjaan. Meninggalkan nikmatnya kasur di jam-jam pagi seperti ini. Dan menghadapi kemacetan di perjalanan menuju tempatku bekerja.

Pemerintah memang sudah menyediakan fasilitas bus transjakarta untuk mengatasi kemacetan. Tetapi bagi orang-orang sepertiku, lebih merasa nyaman mengendarai kendaraan pribadi. Itu karena lokasi tempat tinggalku cukup jauh dari halte.

"Besok-besok kita harus berangkat subuh kayaknya, Mbak."

"Lo yang bikin telat, Yas. Dandan aja sampe dua jam."

"Gue kan CS, Mbak. Penampilan gue harus cetar dong. Gue kan ngadepin orang tiap hari."

"Ya lo kira yang gue hadepin tiap hari itu kukang?" Dia malah tertawa. "Lo kenapa nggak nyari kost-kostan dekat kantor aja kalau tahu dandannya lama."

"Yang dekat kantor mahal, Mbak. Enakan sama lo. Bayarnya juga bisa telat kan?"

Sialan.

"Udah nyari tempat tinggal yang murah plus bisa ngutang, lo kayaknya makin ngelunjak dengan numpang di mobil gue."

Dia malah nyengir. "Hidup itu harus banyak berbuat kebaikan, Mbak. Lo nolongin gue kan dapat pahala. Biar kata lo jomlo menahun nih, tapi gue doain hidup lo bahagia karena banyak nolongin orang."

"Ceramah aja lo pagi-pagi, Yas."

Dia malah tertawa. Memang junior satu ini makin lama makin memijak saja. "By the way, Mbak Kir. Sumpah ya, gue masih penasaran pake banget, kok lo bisa kenal sama Ranggih Bhargava sih? Eh, maksud gue, si Ranggih kok bisa nyasar ke rumah lo?"

Ranggih yang dimaksud Yasmine adalah teman si Mas service AC. "Teman tukang service AC kemarin."

"Sebego-begonya gue, Mbak. Gue masih bisa nebak lah kalau Ranggih bukan cuma sekedar teman tukang service AC kemaren. Pasti ada sesuatunya kan?"

"Syahrini kali, sesuatu."

"Lo tuh ya, Mbak Kir. Kedatangan youtuber cakep bukannya disuruh masuk, dibikinin minum, diajak ngobrol baik-baik, malah lo siram. Pake sirup lagi. Kasihan tahu. Gimana kalau wajah cakepnya dikerubungi semut?"

Dari Yasmine, aku baru tahu kalau si Ranggih Ranggih itu adalah salah satu youtuber asal Indonesia dari kalangan non-artis yang punya subscribers cukup banyak. Berapa jumlahnya, aku lupa. Tidak mau tahu lebih tepatnya.

"Gue seneng banget kemarin karena bisa ketemu Ranggih secara langsung. Gilaak, aslinya cakep banget. Mau minta foto, tapi mukanya lo bikin kuyup."

Bodo.

"Seriusan lo nggak kenal Ranggih, Mbak? Emang lo nggak pernah buka youtube?"

"Pernah lah." Dia kira aku se-purba itu apa? "Tapi jarang. Paling kalau mood baca gue lagi anjlok, gue main ke youtube. Tapi ya tontonan gue nggak jauh-jauh dari dunia oren. Video yang gue tonton, rata-rata punya anak wattpad."

"Sesekali main ke channel-nya dong, Mbak. Cowok cakep aset bangsa begitu kok lo bisa nggak tahu."

Tapi cowok yang menurut Yasmine cakep itu termasuk tipe-tipe cowok teratas yang mesti dijauhi. Versiku tentunya.

Sambil menunggu terlepas dari macet, akan kuceritakan sedikit tentang apa yang terjadi kemarin. Baiklah, adegan basah-basahan memang merupakan salahku. Aku terlalu terkejut melihatnya di depan rumah. Refleks aku menyiram wajahnya dengan segelas sirup. Lalu masuk kembali ke kamar, mengambil uang bayaran untuk si Mas Service yang untungnya sudah menyelesaikan pekerjaannya, menitipkan uang tersebut pada Yasmine sekalian meminta si Mas Service yang tidak punya salah apa-apa untuk segera angkat kaki dari rumahku.

(Not) A Big Deal (Selesai ✔)Where stories live. Discover now