🍁{Chapter 24}🍁

22.7K 934 11
                                    

"Kamu kebahagiaanku dan selamanya akan tetep seperti itu."

Happy Reading ❤

🍁

Alvaro dan Aleta sudah sampai di depan rumah Aleta lalu Alvaro mengetuk pintu rumah Aleta, beberapa detik kemudian pintu terbuka menampilkan Oma yang muncul dari balik pintu.

Oma langsung memeluk Aleta. "Akhirnya kamu pulang Nak. Oma sama Reyhan kangen banget sama kamu Aleta. Maaf ya karena Oma jarang jagain kamu di rumah sakit karena Oma harus cari uang buat makan kita sehari-hari dan juga Oma harus jagain Reyhan," ucap Oma.

Aleta tersenyum tipis, ia membalas pelukan Oma. "Aleta juga kangen Oma sama Reyhan. Oma gak perlu minta maaf, Aleta ngerti kok," balas Aleta.

Oma melepaskan pelukannya dari Aleta, lalu ia beralih memeluk Alvaro. Ia sangat berterimakasih pada Alvaro karena Alvaro selalu menjaga Aleta di rumah sakit.

"Makasih untuk semuanya Nak. Oma seneng Aleta punya temen sebaik kamu, sekali lagi makasih Nak," ucap Oma tulus.

Alvaro mengelus punggung Oma. Sudah tugasnya menjaga Aleta dengan baik. Alvaro tidak akan membiarkan Aleta sendirian lagi menghadapi semuanya. Ia akan berusaha untuk selalu ada di samping Aleta disaat Aleta lelah menghadapi semuanya, ia akan selalu mendekap Aleta untuk menyemangatinya.

"Oma gak perlu berterimakasih sama aku karena udah tugas aku jagain orang yang aku sayang," jelas Alvaro.

Oma tersenyum tipis. Ia merasa senang karena Alvaro mau menerima Aleta apa adanya tanpa memandang fisik maupun materi.

"Aku pamit pulang dulu ya Oma," ujar Alvaro lalu ia menyalami punggung tangan Oma.

Alvaro beralih menatap Aleta lalu ia jongkok di depan Aleta. "Ta, gue pulang dulu ya. Banyakin istirahat, jangan telat makan, dan jangan lupa diminum obatnya biar lo cepet sembuh," ucap Alvaro sambil mengelus pipi Aleta.

Aleta tersenyum tipis, ia selalu merasa senang ketika Alvaro memberikan perhatian untuknya. Aleta mengacak rambut Alvaro pelan. "Kamu juga harus istirahat, kamu pasti cape karena selalu jagain aku di rumah sakit. Jangan lupa makan juga."

Alvaro langsung mengangguki ucapan Aleta. Alvaro balas mengacak rambut Aleta pelan. "Pasti Sayang," jawab Alvaro sambil tersenyum.

Seketika pipi Aleta terasa panas ketika mendengar Alvaro memanggilnya dengan sebutan Sayang.

Aleta melirik Alvaro lalu ia mengulurkan tangannya memberanikan diri untuk mengelus pipi Alvaro. "Makasih untuk semuanya Al. Aku bersyukur karena kamu udah hadir di hidup aku. You my reason for happy," ungkap Aleta.

Alvaro tersenyum tipis lalu ia menyentuh tangan Aleta yang berada di pipinya. "Lo kebahagiaan gue dan selamanya akan selalu begitu," balas Alvaro lembut.

Alvaro mendekatkan wajahnya dengan wajah Aleta sampai hidung mereka bersentuhan. "I love you my happiness," ucap Alvaro pelan lalu Alvaro mengecup kening Aleta.

Oma tersenyum melihat kemesraan Aleta dan Alvaro. Oma bisa melihat ada rasa sayang yang begitu besar dari keduanya. Ia harap Aleta dan Alvaro akan terus bersama-sama sampai maut memisahkan mereka.

"Ka Aleta!" teriak Reyhan dari arah pintu. Seketika Aleta dan Alvaro melirik ke arah Reyhan. Reyhan berlari memeluk Aleta. Ia sangat merindukan Aleta. Reyhan selalu menantikan kedatangan Aleta.

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang