Manusia Tanpa Jiwa

25.2K 1.8K 115
                                    

Come back cuyyyy!
Team babang Matt mane suaranya!!
Scene di bawah terdapat 18+

Nemu Typo wajib lapor❤️
I love you guys!!!!!
Happy Reading-

-

Dentuman musik jazz klasik menggema di Lounge mewah itu. Semua orang yang duduk di sana bukanlah orang biasa, mereka adalah orang-orang yang rela menghambur-hamburkan uang hanya untuk champagne pahit dan minuman lainnya. (fyi : Lounge itu sejenis bar tetapi lebih mewah dan hanya menyediakan minuman dengan harga selangit.)

Sepasang pantofel coklat dengan harga selangit itu di pakai pria tak terduga yang melangkah masuk ke Lounge

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepasang pantofel coklat dengan harga selangit itu di pakai pria tak terduga yang melangkah masuk ke Lounge.

Beberapa orang di sana menatapnya kaget karena mengetahui status dari pria itu dan beberapa lagi menatapnya asing.

"Woah! Matt William, kau datang." Seru Darren.

"Aku benar-benar tak menyangka, aku pikir kau akan lebih memilih buku-buku pelajaran sekolah dari pada kami." Ucap Luke yang bahagia luar biasa.

Pria itu adalah Matt William, putra Sean William yang terkenal dengan reputasi peraih nilai tertinggi sedang menginjakkan kakinya di Lounge mewah milik Darren.

Dengan santai Matt duduk di sofa Darren dan yang lain duduki, di hadapan mereka terdapat meja yang sudah tersedia champagne, wine, vodka, dan whiskey dengan harga selangit. Ia menyesap Champagne yang baru saja di tuang oleh wanita asing berpakaian seksi di samping Luke dan Harry.

"Aku sungguh terkejut karena kau handal meneguk Champagne." Celoteh pria berambut gondrong bernama Yaki.

Matt menatap Yaki lalu tersenyum miring

"Baiklah, aku sudah mulai bosan sekarang. Apa yang harus kita lakukan?" Darren lagi-lagi bersuara.

"Bagaimana jika kita main buka-bukaan. Seperti ini, ini, dan ini." Jawab Harry sambil memainkan tali pakaian wanita itu.

Matt hanya menatap tontonan itu dingin tanpa mengucapkan apa-apa.

"Hmm, bagaimana jika Matt yang mengusulkannya? Aku sangat penasaran dengan pemikiran liarmu." Sahut Luke lalu tertawa.

Matt menaikkan sebelah alisnya mulai merespon.

Darren menunggu respon Matt lalu memanggil pelayan untuk tambahan minuman.

Seorang pria bertubuh tambun datang memakai jas mewah sambil membawakan minuman mereka.

"Tuan, mereka sudah datang." Ucap pria tambun itu.

Darren mengangguk lalu mengarahkan pria itu untuk membawa hal yang sedang mereka bicarakan.

"Baiklah, aku akan memberikan sebuah hadiah untuk kalian."

-

Di ruangan dengan pencahayaan yang minim Matt, Darren dan tiga pria lainnya sudah terduduk santai.

SON of a CEOWhere stories live. Discover now