PERJANJIAN

18.6K 1.6K 248
                                    

Akhirnya muncul di lapak abang Matt🥰
Jaga kesehatan ya guys, jangan lupa minum vitamin❤️ Keep healthy, sering cuci tangan ya😷

Happy reading!
Nemu typo wajib lapor❤️
Jangan lupa Vote dan Comment❤️

-

Rose terbatuk-batuk karena tersedak.

Dengan cepat Matt membuka minumnya lalu memberikannya kepada Rose dan dengan lembut Matt mengelus pelan pundak Rose.

Rose menarik nafas dengan rakus lalu mengucapkan terima kasih kepada Matt. Namun Rose baru menyadari bahwa Darren, Kasey, Xeara dan semua orang di kantin menatapinya karena Matt mengelus pelan pundaknya.

'Sial!'. Batinnya mengumpat.

-

Rose langsung menghindari sentuhan Matt dan tersenyum kikuk.

"Aku ingin ke toilet." Izinnya lalu berlari pergi.

Rose dengan cepat membasuh wajahnya lalu mengatur nafasnya.

"Rose? Ada apa denganmu?"

Rose menatap ke sumber suara yang ternyata Zara.

"Aku baik-baik saja." Jawab Rose lalu menatap pantulan dirinya di cermin.

Zara melangkah mendekat, lalu berdiri tepat di sebelah Rose.

"Kau sangat cantik walau tak memakai make up." Ucap Zara sambil memakai liptint ke bibirnya.

"Terima kasih." Ucap Rose sambil mengelap air yang masih membasahi wajahnya.

Rose tersenyum kepada Zara lalu melangkah pergi meninggalkan Zara yang sedari tadi tersenyum manis.

-

Senyum manis terbit di bibir Rose saat melangkah di antara murid-murid yang lain, ia sudah menyandang tas ranselnya yang menandakan bahwa sudah jam pulang.

Walaupun ia tak mengerti apa yang semua guru katakan tadi, namun ia akan terus belajar hingga bisa seperti Matt.

Rose menghentikan langkahnya saat ia melihat papan penghargaan Will School. Ada banyak foto Matt disana, dan tanpa sadar mulut Rose menganga kagum.

'Bruk'

Seseorang menabrak Rose dari belakang hingga Rose terduduk di lantai.

"Aish, apa kau tak punya mata!" Pekik seorang gadis yang tampak lebih muda dari Rose.

"Kau yang menabrakku." Ucap Rose datar lalu bangkit, Rose membersihkan roknya yang kotor.

"Cih, kau tak tau siapa aku?" Tanya gadis itu sombong.

"Aku tidak perduli, terima kasih." Ucap Rose lalu melangkah pergi. Namun langkah Rose tertahan karena gadis itu menggenggam tangannya kuat lalu menarik Rose hingga Rose kembali di hadapan gadis itu.

"Orang tuaku pengusaha berlian!" Pekik gadis itu.

Rose mengerutkan dahinya lalu berkata dengan santai.

"Lalu? Apakah hal itu penting bagiku?" Jawab Rose yang sontak membuat wajah gadis itu memerah padam.

"Kau! Aku bisa membuatmu menjadi babuku!" Pekik gadis itu penuh amarah dan melayangkan tangannya.

Namun sebelum tangan gadis itu menyentuh pipi Rose sebuah tangan mungil menahannya dengan kuat.

"Tutup mulutmu dan menyingkir dari hadapanku." Dan ternyata Xeara lah sang penolong Rose.

SON of a CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang