Suprise

26.1K 1.8K 315
                                    

Matt melangkah keluar dari mobil sportnya. Senyuman tipisnya hadir saat ingatan tentang Rose tadi kembali memutar bak kaset.

Semua murid wanita mematung seketika. Senyuman Matt bak 7 keajaiban dunia bagi seluruh murid di Wills School.

"Ma-matt tersenyum!!!" Ucap sahabat Kasey.

Kasey menatap Matt curiga lalu mengikuti Matt dari belakang. Matt hanya tersenyum padanya dan Mommy, namun tadi Matt tersenyum sejak turun dari mobil.

"Matt, senyuman apa itu?" Tanya Kasey mendadak.

Matt kembali tersenyum tipis lalu merangkul Kaset gemas.

"Kau sudah sarapan?" Tanya Matt yang langsung di hadiahi tatapan kesal Kasey.

"Ka- Matt! Jangan menghindar, dan aku sudah sarapan!"

"Baiklah, berarti kau sudah siap untuk rapat." Ucap Matt.

Kasey berhenti melangkah lalu mendadak panik. Rapat yang Matt katakan adalah pertemuan orang tua seluruh murid.

"Tidak!"

Matt yang masih melangkah kembali tersenyum tipis. Kasey sangat menggemaskan jika kesal dan begitu juga Rose.

-Flashback-

"Aku juga tak menyangka kalau kita seumuran." Balas Matt sambil mengancing kemejanya.

Rose memukul kepalanya karena ia terlalu berlebihan dan malu. Dengan cepat gadis itu menunduk dan tak sanggup untuk menatap pria yang ternyata masih seumuran dengannya.

Gadis itu merasakan gerak dari ranjang dan jemari kekar Matt menaikkan dagunya. Tatapan mereka bertemu dan dengan lembut Matt melumat lembut bibir Rose lalu melepaskannya.

"Jika bukan karena rapat, aku tak akan melepaskanmu pagi ini." Ucap Matt lalu melangkah pergi meninggalkan Rose yang masih mencerna kata-kata vulgar Matt.

'Drrtt...'

Suara getar ponsel itu membuat Rose sadar dan mengambilnya. Sebuah pesan masuk dan Rose membukanya.

'Kau boleh pergi menemuinya, dan pegang selalu ponselmu.'

Rose tersenyum bahagia lalu menuruni ranjang dan berlari cepat tanpa pakaian menuju kamar mandi.

-Flashback End-

-

"Selamat pagi Nona." Sapa semua maid yang sudah berbaris.

Rose menunduk malu lalu melangkah cepat, namun sebelum Rose menjauh, seseorang memekik kuat.

"Nona, kau belum sarapan!"

Rose berhenti lalu menatap meja makan di sebrangnya yang sudah di penuhi segala jenis makanan.

Kedua mata Rose memanas dan melangkah mendekati meja itu.

Seorang maid yang tampak senior di antara yang lain membungkuk kepadanya.

"Bolehkah aku membungkus steik dan telur itu?" Tanya Rose dengan nada bergetar.

"Kau bisa membawa semuanya nona." Jawab maid itu hormat.

-

"Bukankah itu Sean William! Ah, Ken William! Deon William!"

Tiga pria legendaris itu mengguncang seluruh orang tua murid di ruangan itu. Tanpa menanggapi suara-suara itu, mereka duduk dengan santai.

"Selamat pagi semuanya, saya Will ingin menyampaikan salam perpisahan. Hari ini saya memutuskan pensiun sekaligus mengumumkan pemimpin selanjutnya untuk Wills School." Terang Will dan sontak membuat desas-desus semakin menjadi.

SON of a CEOWhere stories live. Discover now