First School

20.6K 1.7K 250
                                    

Yuhuuu, nuna hadir membawa babang Matt. Tetap jaga kesehatan, dengan hanya di rumah, kita sudah membantu pekerja medis. Stay at home guys!

Jangan lupa Vote dan Comment💕
Nemu typo wajib lapor💕
Happy Reading💕

-

Rose mengambil handuk dan melangkah keluar dari kamar mandi. Tatapannya tertuju pada Matt yang sedang mengancing seragamnya.

Tuhan memang adil, menciptakan seorang sempurna seperti Matt dan wanita seperti Rose yang tak tertarik dengan ketampanan pria di hadapannya.

Suara ketukan pintu membuat Matt melangkahkan kakinya. Dan, seragam Rose sudah datang.

"Kau siap?" Tanya Matt dengan senyuman yang tak pernah lepas.

Rose mengangguk mengiyakan, jantungnya berdebar kencang dan tanpa sadar senyuman kecil terbit di bibir Rose.

-

Matt membaca buku fisika sambil menunggu seseorang yang tengah ia nantikan.

"Matt, boleh aku minta pendapatmu tentang lagu baruku?"

Matt mengalihkan pandangan kepada Zara yang tersenyum manis sambil menyodorkan airpodsnya.

"Selamat pagi!" Sapa Fay, wali kelas Matt.

Semua murid saling bertatapan penuh tanya, karena saat ini bukanlah jam pelajaran Fay.

"Kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk." Ucap Fay ke arah pintu.

Semua mata tertuju pada kaki jenjang yang mulai melangkah memasuki kelas.

"Baiklah, saatnya memperkenalkan diri." Ucap Fay ramah.

"Ha-hai semuanya, Na-maku Rose. Salam kenal." Ucap gugup gadis yang tak lain adalah Rose.

Rose menatapi beragam respon dari orang-orang yang sekarang menjadi teman sekelasnya. Dan jantungnya berdegub kencang saat melihat dua sosok yang tak asing, Matt dan Pria yang hadir saat dirinya di lelang.

"Baiklah, ibu pamit dan jangan sampai ada konflik! Rose kau boleh duduk di samping Darren." Ucap Fay.

Jantung Rose berdegub kencang, gadis itu sangat berat untuk melangkah karena pria bernama Darren adalah pria yang menyaksikannya menjual diri.

Rose duduk dengan perlahan dan terus menunduk malu, sebisa mungkin ia tak menatap mata Darren yang duduk di sampingnya.

"Hai Rose, namaku Darren Aldan." Ucap Darren dengan senyuman mematikan.

Rose membeku, pria itu menyapa tanpa membahas kejadian itu, mungkin Darren sudah lupa dengannya atau karena saat itu ia memakai make up tebal dan pencahayaan yang minim.

Dengan rakus Rose mengambil nafas lalu membalas salam Darren.

"Hai Darren, aku Rose." Jawab Rose dingin.

"Kau tampak tak asing." Ucap Darren yang langsung membuat Rose hampir kehilangan nyawa.

"Kau mirip mantanku theresia." Sambungnya lagi lalu tertawa kuat.

Lama-lama ia akan terkena serangan jantung duduk bersama Darren, pandangan Rose beralih ke arah Matt yang ternyata tengah memandangnya.

Jika saja tadi Rose tidak memohon, mungkin dia akan duduk di samping Matt. Dan akan menjadi pusat perhatian.

(Flashback)

"Kau sangat cantik." Ucap Matt saat Rose sudah selesai memakai seragamnya.

Matt memeluk Rose dari belakang dan mereka menatapi diri mereka di cermin.

SON of a CEOWhere stories live. Discover now