Chapter 5

3K 357 113
                                    

"Aku belum selesai bicara, Atthaphan. Jangan membalikan punggungmu padaku." Ucap Off, ia meraih tangan Gun sebelum ia sempat naik ke tangga.

Gun mencoba melepaskan genggaman tangan Off, "Mengapa sir begitu kesal? Kau hanya menganggapku sebagai muridmu!"

"Ketika aku melihatmu masturbasi..." Suaranya serak. "Aku tidak menganggapmu sebagai muridku."

Sebagai murid sekolah berusia depalan belas tahun, harusnya Gun takut saat gurunya mengatakan kalau ia tidak mengganggapnya sebagai murid saat melihatnya masturbasi. Tapi tidak untuk Gun.

"Sir melihatku sebagai apa?" Gun takut mendengar jawabannya, tetapi ia lebih takut tidak mendengarnya. Ia tidak ingin berhubungan dengan pria asing ketika pria yang benar-benar ia inginkan berdiri tepat di depannya.

"Itu buruk, dan salah."

Gun tidak tahu bagaimana cara Off membedakan yang salah dan yang benar dalam hubungan mereka. Tapi jika salah adalah satu-satunya cara untuk mereka bisa bersama, Gun akan memilih yang itu.

"Kalau begitu lakukanlah hal yang salah denganku. Jangan biarkan aku melakukannya sendiriian."

Gun menjinjitkan kakinya, menekankan bibirnya ke bibir Off dalam ciuman tanpa seni. Tangan Gun ia taruh dengan canggung di dada Off, ia mencium sudut bibirnya. Off hanya berdiri diam seperti patung, membiarkan Gun menciumnya, membiarkannya jatuh, hanya ciuman amatur Gun yang menyeimbangkannya.

Duka berdenyut di tulang rusuk Gun. Off akan membuat Gun melakukan kesalahan sendiri. Tentu saja dia akan melakukan itu. Rasa sakit itu bergetar di mulutnya.

Off tersentak seolah Gun baru saja menyetrumnya. Sesuatu membuka gulungan di dalam diri Off. Gun merasakannya di inci udara di antara tubuh mereka. Dan kemudian Gun merasakannya di bibirnya. Off melakukan hal yang mengejutkan Gun dengan mengambil alih ciuman, tangan Off merayap ke belakang kepala Gun, ia mendorong Gun ke dinding. Bagaimana bisa beberapa menit yang lalu Gun merasa kuat, lalu lemah di detik setelahnya?

Lidah Off menyentuh bibir Gun, ia mendorong lidahnya masuk ke dalam mulut Gun yang membuatnya melompat. Ini adalah ciuman yang sering Gun lihat dalam serial Amerika. Lidahnya bergerak lembut di dalam bibir Gun.

Dengan sangat hati-hati dan dengan sangat waspada. Gun menggerakan lidahnya untuk membalas ciuman liar Off. Kali ini Off yang mengeluh.

Tangannya mengepal di rambut Gun, menciptakan rasa sakit yang nikmat. "Apa kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan padaku, Atthaphan?" Dia bernafas, dan Gun menggelengkan kepalanya.

"Sir...aku menginginkan ini..." Tangan Gun menyentuh kejantanan Off yang masih terbungkus celana.

Off menjauhkan dirinya dari Gun. Ada getaran lega saat mengetahui bahwa Gun berhasil membuatnya mengeras. Namun Off memiliki kendali yang sangat besar pada hormonnya.

Gun melihat ke bawah di mana Off memegang pinggulnya, Off menarik tangannya. "Aku tidak akan menyentuhmu lagi." Kata Off yang membawa kekecawaan ke dalam hati Gun.

"Sir baru saja menciumku."

"Tahu." Off mengusap pipi Gun dan ia bisa melihat penyesalan dalam manik matanya. "Aku tidak seharusnya melakukan itu." Ia mengucap dan menghelan nafasnya. "Kau bisa pergi berkencan dengan siapapun, bisa melakukan apapun dengan tubuhmu. Aku tidak punya hak untuk melarangmu." Katanya lagi.

Tapi, bagaimana Gun bisa tertarik pada pria lain ketika pria yang ia inginkan sudah menciumnya? Bagaimana ia bisa puas dengan kehangatan ketika ia tahu bagaimana rasanya terbakar?

***

Keesokan harinya, Gun mendiamkan Off saat sarapan. Ia menyapa ayah dan ibunya Off, melihat ke arah mereka tapi tidak kepada Off. Ia pikit Off berhak mendapat perlakuan itu dari Gun, ia sudah membuatnya merasa seperti seorang anak kecil.

Perfect ChemistryOnde histórias criam vida. Descubra agora