< 6 >

179 22 3
                                    

Guanlin benar benar kelabakan mencari Siyeon. Bisa bisa dia kena marah karna tidak menjaga Siyeon dengan baik.

Kenapa juga Jeno harus menyelingkuhi Siyeon. Dasar Lee Jeno pikir Guanlin lalu melajukan mobilnya menuju daerah Jogja.

Ponsel Guanlin berdering. Guanlin mengangkatnya dan mengaktifkan mode speaker. "Alin gimana Siyeon?" Tanya seseorang di ponsel Guanlin. Guanlin hanya menghela nafasnya.

"Masih dicari Hyun." Jawab Guanlin seadanya. Ia benar benar merasa bersalah karna membiarkan Siyeon terluka.

"Alin. Kok bisa sih si bajingan itu selingkuh?" Suara di sebrang telfon itu terdengar sangat kesal. "Hyun. Tenang jangan marah. Tenangin emosi dulu." Saran Guanlin.

"Gimana gua bisa tenang coba kalau Siyeon diselingkuhin ama si bangsat. Terus bisa bisanya temennya Siyeon jadi selingkuhannya tu anak."

"Hyun tenang jangan marah marah." "Gitu aja terus lo ngomongnya. Masalahnya ini Siyeon ampe ilang Lin. Kalau gua ketemu ama temennya Siyeon. Gua bakal jambak rambutnya." Ucap seseorang di sebrang telfon menggebu gebu.

Guanlin hanya menghela nafas membiarkan seseorang di sebrang telfon itu marah marah. Toh Guanlin sadar ia tak bisa meredam amarah orang itu.

"Lin." "Apa Hyun?" Tanya Guanlin sembari mencari Siyeon di sekitar jalan Jogja. "Udah sampai Jogja?"

"Udah." "Makasih."

Guanlin langsung menghentikan mobilnya mendengar ucapan di sebrang ponselnya. Ia tersenyum tipis. "Iya sama sama."

Oh iya. Setelah mendengar ucapan Jeno tadi tentang Siyeon, Guanlin langsung keluar sekolah dan langsung menuju ke jogja.

Ia tak perduli dengan absen sekolah. Yang Guanlin pedulikan hanya bertemu Siyeon. Ia sangat ingat bagaimana khawatirnya Minyoung saat menanyakan Siyeon pada Guanlin.

Sementara Eunbin yang tengah berada di sekolah bersama anak anak yang lain. Ini pertama kali bagi mereka melihat seorang Kwon Eunbin menangis.

"Udah dong Bin jangan nangis." Lirih Nancy kepada sahabatnya itu. Eunbin langsung menatap Nancy tajam. "Lo. Karna lo Siyeon ilang." Ucap Eunbin yang membuat atmosfermenjadi tegang.

"Bin gua---" Seoyeon yang sedari tadi hanya diam akhirnya mengeluarkan suara. "Udah deh Nan diem dulu. Jangan buat suasana makin susah." Dingin Seoyeon.

"Seoy nggak usah pake bahasa kasar dong." Ucap Jeno yang membuat Eunbin langsung tertawa sarkastik. "Lo diem deh bangsat. Ini juga karna lo juga anjing."

"Eunbin!!" Eunbin langsung menatap kekasihnya tajam. "Apa Young? Aku bener kan, Siyeon hilang karna mereka berdua."

"Ya tapi kan lo harusnya bisa ngertiin Nancy juga Bin." Potong Jeno, belum lama Jeno mengucapkan hal itu semua orang tercengang.

Semua orang tercengang karna KimHyun. Gadis Osis paling sabar nan manis kekasih Hwang Hyunjin itu menampar Jeno. Sejujurnya mereka kaget karna KimHyun itu benar benar tidak pernah kasar terhadap orang lain.

"Wah anjer pacar lo Hwang." Lirih Haechan kepada Hwang yang kini terdiam melihat tingkah kekasihnya.

"Jeno Nancy mending kalian keluar dulu dari sini. Daripada Eunbin sama Seoyeon naik darah. Yang lain juga. Biarin gua Somi Heejin aja yang nemenin Eunbin sama Seoyeon." Ucap KimHyun sembari memasang senyumnya.












☘☘☘☘









Jeno berjalan pelan di daerah yang cukup asri. Bohong jika dirinya tak khawatir terhadap keadaan Siyeon. Walau ia mencintai Nancy tetapi Siyeon masih memiliki tempat di hatinya.

Kenapa?Where stories live. Discover now