Chenle : Perubahan

10.5K 1.3K 242
                                    

Suara tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruang teater saat Chenle berlalu dari hadapan penonton. Senyum manisnya terpatri di wajahnya saat melihat ada banyak orang yang memberikan respon baik terhadap penampilannya.

Chenle menempatkan diri di belakang panggung. Haechan berlari ke arahnya, tersenyum sangat lebar dan bertepuk tangan.

"Lihatlah, barusan sangat hebat, Lele-yaaa..." Haechan memekik senang, ia memeluk Chenle. "Penampilan perdanamu saja sangat luar biasa."

Chenle tertawa, "Hyung jangan berlebihan. Tapi terimakasih." ia balas memeluk Hachan, "Tadi kau juga sangat keren."

Haechan terkikik, "Uh kau penjilat." ia mencubit pipi Chenle gemas.

"Wow lihatlah dua mega bintang club musik kita." Mark datang dari arah belakang Haechan, bertepuk tangan, wajahnya memancarkan kebanggaan.

"Nah mari kita sambut ketua club musik kita." Haechan mencibir, "Dia fans beratmu." ia menyenggol Chenle. Mark hanya tertawa.

"Serius Haechan-ie, kalian memang terbaik. Aku sangat beruntung mendapatkan kalian."

Chenle terkikik.

"Hei, kau tidak akan bisa mendapatkan aku." Haechan merangkul Mark.

"Bukankah kita teman?"

"Apa kita teman?" Haechan pura-pura lupa ingatan.

"Yaaaa!" Mark menepuk lengan Haechan. Mereka bertiga tertawa.

Melihat Mark dan Haechan, Chenle jadi ingin punya sahabat yang seumuran dengannya.

Sejak dulu Chenle tidak punya teman dekat. Hanya beberapa teman sekolahnya, tapi tidak ada yang benar-benar akrab dengannya. Orang tua Chenle tidak terlalu suka jika ia banyak menghabiskan waktu di luar bersama teman-temannya.

"Hei, kau melamun." Mark menyentuh lengan Chenle.

Chenle tersenyum, "Sepertinya aku harus segera pulang. Ini sudah sore, Sunbae."

"Kau tidak ingin bergabung makan malam nanti dengan kami?" Mark menawarkan, Haechan melirik ke arah Chenle.

Chenle tersenyum, "Maafkan aku, tapi sepertinya aku butuh istirahat." ia terlihat menyesal, lalu mengisyaratkan permohonan maaf pada Mark.

Sejujurnya Chenle tidak terlalu suka dengan keramaian, ia tidak terbiasa berkumpul dengan banyak orang.

Mark terlihat sedikit kecewa, namun ia kembali tersenyum. "Baiklah, kupikir memang kau harus memiliki waktu yang banyak untuk istirahat. Tapi ingat, lain kali kau harus ikut acara seperti ini." Ia mengusap kepala Chenle.

Chenle terkejut, Haechan juga.

"Kau perlu kutemani?" Haechan menawarkan. Ia bergeser mendekati Chenle.

"Ah tidak perlu, Hyung. Kau pergilah dengan yang lain." Chenle menepuk pundak Haechan. Bibirnya mengisyaratkan agar ia bisa mendapatkan waktu untuk sendiri.

"Baiklah, hati-hati kalau begitu. Kabari aku saat sudah sampai asrama." Haechan mencubit pipi adik sepupunya.

Chenle mengangguk lalu segera membereskan barang-barangnya. Berpamitan pada teman-teman timnya dan bergegas kembali ke asrama.

* * *

Chenle masuk ke gedung asrama. Ia mengumpat saat kakinya menyandung tangga.

Menuju ke lift ia mendapati Jisung juga tengah menunggu pintu lift terbuka. Chenle mendesah, setelah pertemuan perdananya dengan Jaemin beberapa hari yang lalu, ia merasa sungkan untuk menyapa Jisung.

This and That (Everyday for Sungle) Where stories live. Discover now