Jisung : Sepasang

9.9K 1.2K 327
                                    

Park Jisung membenarkan tatanan rambutnya. Ia memeriksa parfum di bajunya, apakah terlalu menyengat. Ia menggeleng.

Ia menggosok telapak tangan menenangkan diri. Membasahi bibirnya yang kering karena udara di luar mulai tidak bersahabat.

Terdengar suara dari balik pintu di depannya. Jisung menegapkan diri, bersiap di posisinya. Ia berdehem.

Pintu terbuka menampakkan seorang laki-laki manis dengan sweater yang kebesaran di badannya. Anak itu cukup terkejut dengan kehadirannya, namun sesaat kemudian senyuman muncul di wajahnya.

"Jisung-ah kau mengagetkanku." Chenle mengusap-usap dadanya.

Jisung tersenyum, menggaruk kepalanya. "Hai, selamat pagi." Ia menyapa temannya. Teman kencan.

Chenle balas tersenyum, "Jadi apa yang kau lakukan di depan kamarku pagi-pagi?"

Jisung mengangkat bahunya, "Kau bilang ada kuliah pagi, kan?"

Chenle mengangguk, "Begitulah."

"Nah, ayo kita pergi bersama."

Chenle tertawa, "Baiklah..." Ia geleng-geleng kepala, takjub dengan sikap Jisung.

Jisung menarik tangan Chenle mendekat padanya. Ia berinisiatif menggandeng Chenle terlebih dahulu. Yang digandeng keheranan.

"Kau tidak perlu melakukan ini." Chenle mengarahkan dagunya pada genggaman Jisung.

"Memangnya kenapa?"

"Orang-orang bisa menggunjingkan kita." Chenle menjawab sekenanya.

"Berita bagus." Jisung terlihat tidak peduli, Ia menekan tombol lift.

Chenle terkikik, "Bagus bagaimana?"

Jisung menoleh padanya, Ia tampak terpikir. "Saat orang-orang melihat kita, mereka tahu kita berkencan."

Chenle mengerutkan dahi.

"Itu berarti mereka tahu kalau kau milikku."

Chenle mendengus, Ia tertawa mendengar jawaban Jisung. Semakin hari Ia mengenalnya, semakin terlihat bahwa sebenarnya Jisung cukup protektif.

"Jisung-ah." Chenle memanggil saat mereka keluar dari halaman asrama.

Jisung menatap ke arah Chenle, Ia membenarkan poni Chenle yang tidak rapi.

"Apa nanti kita akan makan malam bersama?" Chenle bertanya, Ia sedang memikirkan tentang menu makan malamnya.

Jisung tampak berpikir, "Ada sesuatu yang kau inginkan?"

Chenle menimbang, "Aku sedang tidak ingin kemana-mana."

"Kalau begitu kita makan di rumah saja." Jisung menjawab singkat.

"Ramen lagi?" Chenle cemberut.

Jisung tertawa, Ia ingat bahwa mereka banyak menghabiskan ramen setiap makan malam di asrama. Sejujurnya Jisung menyukai ramen buatan Chenle, rasanya sangat lezat.

"Kita akan memesan pizza. Bagaimana?" Jisung mengusulkan.

Mata Chenle berbinar, "Oke!" Ia terseyum, mengeratkan diri mendekat pada Jisung.

Tiba di depan kampus Chenle, mereka berhenti. Chenle memeriksa jam di tangannya, Ia masih punya 10 menit sebelum kelas dimulai.

"Seharusnya kau tidak perlu mengantarku." Chenle menatap Jisung, Ia tampak kedinginan.

Jisung mengusap hidungnya yang memerah. "Tidak apa. Masuklah ke dalam, kau bisa kedinginan."

Chenle mengangguk, "Kau juga, cepatlah pergi ke kelasmu."

This and That (Everyday for Sungle) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن