Chenle : Putusnya Harapan

8.7K 1.2K 169
                                    

Chenle bediri diam menatap pemandangan di depannya. Ia tahu, seharusnya tidak boleh merasa cemburu saat ini. Tapi apa yang dilihatnya sekarang benar-benar membuat perasaannya terluka.

Beberapa menit yang lalu ia dan Jisung tiba di rumah sakit. Sepanjang perjalanan ia bahkan tidak bisa mengajak Jisung bicara karena pria itu hanya diam sambil melihat ke arah jendela.

Bahkan saat mereka sudah bertemu dengan Jaemin yang terbaring di tempat tidur rawat inap, Jisung seperti lupa bahwa ia pergi bersama Chenle.

"Saya berharap Jaemin beristirahat selama kurang lebih dua bulan dari kegiatan menari."

Dokter yang memeriksa Jaemin memandang sedih ke arah pria manis yang terbaring lemah dengan kaitan infus di tangannya.

"Perban di tangannya akan dilepas selama satu bulan lagi. Oleh karena itu, Jaemin harus banyak beristirahat. Ia perlu penjagaan lebih."

Jisung menatap ke arah Jaemin, ia mengusap punggung Jaemin pelan.

"Saya mengerti, dokter." Jisung mengangguk paham. Jaemin hanya terdiam.

"Saya pamit dulu, hubungi perawat jika kalian membutuhkan sesuatu."

Setelah dokter pergi, Chenle kembali menatap ke arah Jisung dan Jaemin. Jisung tampak memberikan semangat pada Jaemin, ia duduk di pinggir tempat tidur.

Chenle menggigit bibirnya, apa keberadaannya menggangu?

"Sepertinya kau perlu istirahat lebih." suara Jeno di sampingnya menyadarkan Chenle, sejak tadi Jeno juga berada di sana. Sama-sama diam sepanjang waktu.

Jaemin tersenyum pada Jeno. "Terimakasih sudah mengantarku, aku berhutang padamu."

"Tidak perlu sungkan. Cepatlah sembuh, semua akan baik-baik saja." Jeno memasukkan kedua tangannya ke saku celana, ia menatap ke arah Jisung.

"Jisung sudah di sini, aku akan pulang." ia menepuk lengan Jisung, "Kabari aku jika kau butuh sesuatu."

Jisung mengangguk, "Terimakasih, Hyung."

Jeno tersenyum tipis, ia menoleh ke arah Chenle di belakangnya. "Kau mau pulang bersama?"

Chenle berkedip, setengah hatinya masih ingin berada di sana, tapi ia tahu harus segera pergi.

"Ah, ya Hyung." Chenle memaksakan senyumnya. Ia berjalan ke arah Jaemin.

"Cepatlah kembali sehat, Hyung. Aku menunggumu." Chenle menggenggam tangan Jaemin.

Chenle tahu saat ini Jisung sedang menatapnya, tapi ia pura-pura tidak perduli.

"Aku akan pulang bersama Jeno Hyung. Hyung beristirahatlah."

Jaemin mengangguk, "Terimakasih, Chenle-ya."

"Aku pergi dulu, Jisung-ah." Chenle tersenyum samar ke arah Jisung.

Jisung membuka mulutnya, seperti hendak mengatakan sesuatu, tapi kemudian ia hanya menjawab Chenle dengan anggukan.

Chenle dan Jeno berlalu meninggalkan ruangan. Mereka berjalan dalam diam, sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tiba di halte dekat rumah sakit Jeno terlihat jauh lebih pendiam dari sebelumnya. Pria itu terlihat seperti terluka.

"Jeno Hyung, kau tidak apa?" Chenle menggerakkan tangannya di depan mata Jeno yang tengah melamun.

Jeno terkejut, ia tersenyum tipis. "Tentu saja, tidak." lalu tertawa gamang.

Dahi Chenle berkerut. "Kau memikirkan Jaemin Hyung?" ia menebak.

This and That (Everyday for Sungle) Where stories live. Discover now