Jisung : Pernyataan

9.1K 1.3K 305
                                    

"Mm, hai."

Jisung bersuara, tapi baru kali ini ia merasa tenggorokannya begitu tercekat.

Pria imut di depannya hanya berkedip. Tidak merespon selama beberapa menit yang terasa seperti tahunan bagi Jisung.

Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sebenarnya ini begitu melelahkan. Berlari dari kampusnya saat mendapatkan pesan dari Jaemin bahwa ia sedang bersama Chenle.

Saat mengetahui itu, ia meminta pada Jaemin untuk menahan Chenle bersamanya. Ia sangat ingin bertemu dengan sahabatnya, walaupun harus melewati tangga darurat dengan berlari.

Jisung berdehem sekali lagi, ragu-ragu maju mendekati Chenle.

"Kau mau minum?"

Kalimat itu yang pertama kali keluar dari Chenle. Jisung menatapnya bingung.

"Kau terlihat berkeringat." Chenle bergerak aneh, matanya melihat ke sana kemari.

Jisung tersenyum, "Tidak perlu, Chenle-ya."

Jisung mengambil langkah mendekat, tapi Chenle justru berjalan ke arah kulkas. Jisung terlihat kecewa.

Apa Chenle benar-benar tidak suka berada di sekitarnya?

Jisung melepaskan ranselnya, meletakkannya di meja belajar.

Ia berbalik hendak menahan Chenle pergi tapi ia terkejut saat mendapati Chenle berdiri di depannya.

"Minumlah."

Chenle menyerahkan sebotol air mineral pada Jisung.

"Kau tidak mau?" Chenle cemberut mendapati Jisung hanya menatapnya dengan bibir terbuka.

"Bukan begitu." Jisung langsung menerimanya dan meneguk seperampat isi dari botol.

"Kau bilang tidak mau minum." Chenle mendecih.

Jisung tertawa. Ia meletakkan botol air mineralnya. Setelah itu mereka hanya berdiri berhadapan tanpa bicara lagi.

Suasananya begitu canggung.

Jisung menghela napas, ia harus menyelesaikan kesalahpahaman ini.

"Chenle-ya." "Jisung-ah."

Lagi-lagi bersamaan.

Mereka tertawa.

"Kau duluan." Jisung mengalah.

"Tidak, kau dulu." Pipi Chenle bersemu. Jisung menyukainya.

Mereka kembali terdiam.

"Maafkan aku."

"Aku minta maaf."

Jisung dan Chenle saling pandang, lalu mereka tertawa lagi bersama. Chenle geleng-geleng kepala, tidak habis pikir pada kekompakannya dengan Jisung.

Chenle berhenti tertawa, ia mengambil posisi duduk di sofa. Jisung mengikutinya.

"Dengar, aku tahu ini sangat kekanakan." Chenle membuka obrolan, ia menggigit bibirnya.

"Aku minta maaf karena bersikap kasar padamu." ia terlihat begitu sedih.

Jisung mengerutkan dahi.

"Kenapa kau minta maaf?"

Chenle menatapnya, "Karena aku, yah... Kau tahu aku sangat buruk."

"Tidak, tidak. Itu salahku. Aku membuatmu kesal." Jisung tidak ingin membuat Chenle merasa bersalah.

"Aku tidak tahu kenapa melakukan itu padamu." Chenle benar-benar terlihat sedih.

This and That (Everyday for Sungle) Where stories live. Discover now