1.Satu_Awal

422 195 163
                                    

Dalam diam, Seorang gadis berambut sebahu,dengan lesung pipi di sebelah kanan yang membuat parasnya terlihat semakin manis, tetapi tertutupi dengan raut wajah yang terlihat jutek dan cuek yang selalu ia tampilkan.Gadis itu bernama Seraphina Suryadi. Si gadis manis nan misterius, berdiri menatap kosong hiruk pikuk kota.

Terkadang diam menjadi pilihan terbaik untuk menutupi luka, kesedihan dan kekecewaan .
Terkadang, diam itu mempunyai banyak arti.

Entahlah, sampai kapan bisa bertahan .

🌿🌿🌿🌿

Upacara bendera yang memang rutin dilakukan di Sekolah SMA PUJA BANGSA telah usai ,pagi itu menjadi upacara perdana setelah libur Semester.

Di lapangan yang cukup luas yang tadinya dipadati oleh murid ,perlahan menjadi lengang,karena hampir semua murid perlahan meninggalkan lapangan dan segera memasuki kelas masing-masing setelah upacara Bendera usai. Tapi tidak dengan sekelompok Siswi. Mereka masih asyik berbincang seraya bercanda ria tanpa menghiraukan sekitar,meskipun banyak yang terganggu dengan suara gelak tawa mereka yang menggema.

Beberapa menit kemudian mereka menyudahi obrolan absurdnya dan berpisah mencari ruangan kelas masing masing,salah satu dari mereka beranjak dari lapangan melewati beberapa koridor kelas dan ruangan Laboratorium yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari ruang kelas yang bertuliskan XI IPS 2.
Setelah sampai di ruang kelas XI Ips 2 ternyata sudah banyak Siswa,hampir semua bangku sudah terisi kecuali bangku pojok belakang yang salah satunya sudah berpenghuni. Ia menoleh kearah pojok kelas

" Hei Ra,cepat sini " teriak seorang
Siswi sambil menggapaikan
tangannya.
Siswi bernama Seraphina Suryadi yang biasa di panggil Ara itu melangkahkan kakinya menuju sumber suara.

"Kita duduk disini?" Tanya Ara seraya menaruh ransel berwarna coklat Dari gendongnya.

"Iya,kan kata lo dimana aja
yang penting jangan di depan "

Ara Memperlihatkan senyum lebarnya "Iya makasih ya be "

" Siiip" jawab Insi sahabat Ara sejak kelas X karena mengikuti Ekskul yang sama .

"Gue ke toilet bentar ya" pamit Insi langsung lari ngacir ke toilet

"Ya hati hati, awas ngompol " jawab Ara sedikit berteriak
Setelah melihat sahabatnya berlalu, ia langsung membuka ranselnya dan mengeluarkan novel .

"Hei dengerin gue dulu bentar, gue
mau kasih info nih.Menurut
kertas yang gue pegang ini,wali
kelas kita cewek,namanya Bu Eka,
dia salah satu Guru yang paling galak ,dan disiplin alias tidak pernah absen ngajar .Kata senior sih gitu lur". Teriak seorang Siswa dengan nada yang tinggi dan suara yang begitu lantang , membuat semua murid yang berada di ruangan itu memperhatikannya, termasuk Ara yang langsung menoleh, tapi sedetik kemudian kembali lagi fokus membaca novelnya.

"Bentar lagi tu Guru bakalan
kesini,oh iya buat yang belom
tau,kenalin lagi,gue Julian" masih dengan nada dan suara yang sama, ditambah sikapnya yang slengean terkesan angkuh dan penampilan yang terkesan urakan, bahkan salah satu kakinya di atas kursi Guru.

"Hei cantik ,yang lain pada sibuk lo kok duduk aja lur" tiba-tiba seorang Siswa menghampiri Ara yang sedang duduk sendirian yang tengah asyik dengan novelnya.

Ara menoleh sekilas "Ara nama gue bukan lur " jawabnya ketus

"Ya elah norak lu,itu panggilan
akrab gue" balas Julian yang asli
berdarah Sunda itu.

Tanpa menoleh Ara menjawab " Tapi gue lebih suka di panggil Ara"

" Yaudah kalo gue panggil sayang gimana ?" goda Julian sambil menaik turunkan alis ya ditambah senyuman jahil.

ImpresiWhere stories live. Discover now