4.Empat _Ada celah

232 166 53
                                    


Pagi itu seperti biasa,dengan menggendong ranselnya,Ara berdiri di bahu jalan ,dengan sabar ia menunggu angkot yang biasa menemaninya ke Sekolah.

"Ayo neng "ajak supir angkot yang sudah mengenalnya.

" Iya pak "

Seperti biasa,situasi dalam angkot yang penuh sesak membuat Ara harus berdesak-desakan hanya untuk duduk ,dengan berbagai macam karakter penumpang,suasana yang gaduh dan berbagai macam obrolan, bahkan bisa dengan jelas mendengar banyak cerita menjadi hal yang wajar .Sementara Ara hanya memperhatikan orang-orang di sekitarnya.

" Biasa depan ya pak " instruksi Ara ketika angkot mulai memasuki area Sekolah.

" Ok neng "

" Makasih mang"

Setelah membayar ongkos,dengan tergesa Ara turun dari angkot dan langsung menuju gerbang Sekolah yang sudah di tutup rapat itu.

" Pak, buka gerbang nya" teriak Ara memelas.

" Sudah telat 15 menit " jawab pak Akhmad ,satpam Sekolahnya.

" bantu orang pagi pagi dapet pahala loh Pak"bujuk Ara

" Tetep gak bisa" jawab pak Akhmad tegas

" Ahh bapak mah gak seru" pekiknya

Ara lalu langsung berlari dengan kencang menuju belakang sekolah,dan masuk melewati jalan kecil yang biasa di gunakan oleh siswa yang terlambat.

"Huffft,,, kamu bisa Ara" gumamnya ketika melihat tembok belakang sekolah yang tinggi.

Plug

Brak

Ara melempar tas terlebih dulu, kemudian dengan susah payah mulai manjat tembok dengan bantuan kursi yang memang sudah ada di dekat tembok, setelah berhasil, kemudian mengumpulkan keberanian untuk melompat, dan ,,,

Bugg

" Aww,, pantat gue" pekiknya

" Terlambat lagi ?"

suara seseorang yang tiba-tiba menyapanya membuat Ara sangat terkejut ,dan reflek menoleh ke sumber suara.

"E-eeh paketu? Ngagetin aja"

"Ngapain.?" Sambil berjalan mendekati tempat dimana Ara terjatuh.

"Hah?" jawabnya bingung

"Ngapain masih disitu?,cepet berdiri"
sambil menjulurkan tangannya untuk membantu Ara berdiri.

" Makasih paketu" jawab Ara menerima uluran tangan Difda untuk berdiri kemudian dengan segera mengambil ransel yg tergeletak di tanah.

" Jam pelajaran udah mulai dari tadi ,untung gurunya gak masuk "Rifda kembali bersuara.

Ara menoleh dan mengelus dada
" Huuuuuhhhh selamaaaat"
Ara merasa lega karena tak harus melewati hukuman .

" Lo kenapa sering terlambat?".

" Gak papa" jawabnya santai tanpa dosa dan tangannya sibuk membersihkan rok nya yang kotor akibat kena tanah.

" Besok-besok gue gak mau lihat lo terlambat lagi, lo harus janji sama gue" peringatnya serius sambil menatap Ara.

Ara menoleh " Nggak bisa janji "

"Harus "

" Di usahain deh "jawabnya malas, karena paling tidak suka di atur atur.

" Wajib " perintah nya telak

Mendengar itu,membuat Ara sebal
" Kok maksa sih,nyuruh nyuruh lagi "

" Gue ketua kelas, kalo Lo lupa, jadi ini bagian dari tugas gue buat peringatin Lo "

" Iya deh iya paketu "Ara pasrah mendengar peringatan Rifda.

"Kalo ada apa-apa bilang aja sama gue kalo perlu sebut namaku 3x"

"Dih,, Difda 3x ,gitu ya ?"

" Terserah, tapi kalo loe panggil,
gue pasti datang "guraunya

" Caranya ?"

" Terjun "

" Dari langit ? "

Difda mendekatkan wajahnya dengan wajah Ara yang tersentak kaget, " Di kasur" jawabnya tepat di telinga Ara dan langsung pergi meninggalkan Ara yang masih mengatur nafasnya dan nenormalkan detak jantungnya
.
" Ckk dasar paketu gak jelas " gumamnya.

🌿🌿🌿🌿

'' Terlambat lagi Ra?" Tanya Insi ketika melihat sahabatnya masuk kelas dan duduk di kursi sebelahnya.

" Hehe,jangan nanya kenapa ya "

" Kenapa gak naik ojol aja sih Ra ,"

" Gak seru "

" Kok tadi datangnya bareng sama Difda sih ?"

" Iya gak sengaja ketemu di belakang " jawabnya sambil meletakkan ransel di atas meja.

" Loncat lagi pasti ? "

" Hmm "

Insi merasa heran dengan sikap Ara yang terlihat bahagia dengan senyuman lebar di wajahnya,padahal dia datang terlambat .

Sementara itu, Ara melamun memikirkan Sikap Difda padanya, Ara tak mau menganggap itu sebagai perhatian lebih untuknya, tapi entah kenapa tertarik untuk mencari tau banyak tentang Difda .Mulai dari musik,buku,hobi,genre film hingga kriteria gadis yang Difda suka .

Tak terasa Bell pulang pun berbunyi
Semua murid berhamburan untuk pulang

" Ra, gue duluan ya, gak mau bareng gue?"

" Lo nawarin gue buat bareng?"

"Hehe, gue cuma basa basi doang"

"Sana pulang"

" Haha sensi amat bu" ledeknya sambil berlalu meninggalkan Ara yang masih sibuk dengan ranselnya.

Bersambung dulu ........

ImpresiWhere stories live. Discover now