5.Lima_Senyumanmu

201 157 62
                                    

Ara berdiri menunggu angkot seperti biasa ,tapi kali ini angkot untuk arah pulang .

"Ra, lo nungguin siapa ?"

"Eh Paketu,nunggu teman setiaku yang selalu antar jemput"jawabnya dibarengi dengan senyuman lebar.

" Siapa ?"tanya Difda penasaran

" Tuuuh " menunjuk angkot yang sedari tadi di tunggu.

" Ayo naik" ajak Difda sambil menarik tangan Ara, tentu saja hal itu membuat Ara kaget.

Kedua remaja itu menaiki angkot yg sama yang di dalamnya sudah ada beberapa penumpang ,selama perjalanan,mereka mengisinya dengan asyik ngobrol.
Satu persatu penumpang lain turun,hanya menyisakan Ara dan Difda.

" Ra,jujur ya ,gue gak pernah liat lo pas kelas X,gue tau dan kenal lo pas kita satu kelas "Cerita Difda yang memulai perbincangan.

" Sama dong ,gue juga gak pernah liat Lo sebelumnya" mungkin karena jarak dan letak kelas mereka yang berjauhan saat kelas X.

" Lucu ya ,kalo kita gak satu kelas ,mungkin kita gak bakalan kenal kali "tambah Ara

" Iya ya ,mungkin ini cara Tuhan mempertemukan kita "

" Lebay paketu " merekapun tertawa dengan obrolan absurd nya
Suara mesin dari angkot tua di tambah hembusan angin yang masuk lewat jendela menemani perbincangan mereka,

" Maaf neng ,dek,angkot nya cuma bisa sampai sini ,gak bisa melanjutkan perjalanan" seru Pak supir angkot.

"Mogok lagi ya ?" Tanya Ara

" Iya ni si Jalu ngamuk"dengan nada yang sudah dikit kesal.

Dengan terpaksa kedua remaja itu turun dari angkot tua yang sering mogok itu, dan memilih berjalan kaki menunggu angkot lain lewat sembari menikmati indahnya sore di jalan yang di kelilingi persawahan karena dekat dengan Perkampungan.

Pandangan Ara yang terus menatap langit di barengi dengan senyuman manisnya tak luput dari perhatian Difda.

" Lo suka senja ?"tanya Difda yang sedari tadi memperhatikan nya.

" Iya "jawab Ara dengan pandangan tak lepas menatap langit sore.

" Kenapa?"

" banyak orang menyukai Senja, karena Senja selalu indah,mampu melukis langit dengan warna jingga,tak pernah mengecewakan,meskipun hanya sekilas sebelum digantikan dengan gelap.Tapi gue sedih kalo hujan tiba,Senja tak akan muncul ,ia memilih mengumpat di balik beningnya air hujan.kalah dengan gumpalan cumulonimbus "

Difda tersenyum " Sore ini ,ada 2 keindahan yg gue lihat" ucap Difda seraya ikut memperhatikan Senja.

Ara menoleh " Apa ?"

" Senja itu,tapi sayangnya dia jauh sulit gue gapai "

"satu lagi?"

"berada dekat gue"

" hah, apa?" tanya nya penasaran

" yang sedang menikmati senja"

" Siapa? "

" Sekarang dia lagi kebingungan " sambil berlalu meninggalkan Ara yang masih kebingungan yang mendadak bodoh.

Kan yang ada deket dia sekarang gue,,,,

Saking asyiknya ,hingga tak sadar sudah sangat jauh mereka berjalan kaki menunggu angkot yang tak kunjung muncul.

" Rumah lo masih jauh Ra"

" Itu depan, belokan ke rumah gue kok gak kerasa ya kita jalan kaki sejauh ini"

" Paling juga betis jadi gede.,Masih jauh dari belokan itu Ra"

" Lumayan,biasanya gue naik becak pak Mul langganan gue sampai kompleks,kalo Paketu masih jauh ?"

" Udah kelewat "jawabnya santai

" Ah yang bener ? Kenapa gak belok ?"

" Gampang,nanti tinggal balik lagi"

" Astaga ,tapi kan..."

" Udah,,, ,,cepet jalannya "potong Difda.

" Neng dari mana ? Kok jalan kaki" tanya pak Mul.

" Tadi angkot nya mogok pak , nunggu angkot lain gak ada yg lewat ,capek banget Pak "keluh nya.

" Kirain kalo jalan kakinya di temenin sama pacar gak bakal capek atuh neng" goda pak Mul

" Eh si Bapak ,bukan pacar Pak,dia itu temen satu kelas Ara "

" Oh belum jadi pacar ya "

" Pak Mul ! " Dengan semburat merah yang timbul di pipinya ,karena perkataan dari pak Mul.

Sementara Difda hanya menampilkan senyuman manisnya" Anterinnya hati-hati ya pak " ucap Difda ramah.

" Siap den ,pak Mul jagain "jawab Pak Mul sambil mengangkat kedua jempol tangannya,tanda Siap.

" Makasih pak " disertai dengan senyuman manisnya

" abis ini lo langsung pulang ? "tanya Ara.

" iya, cepetan lo naik becaknya"

" yaudah gue duluan ya, lo hati hati di jalannya" peringat Ara,setelah itu menaiki becak Pak Mul.

"siip" jawab Difda sambil mengacungkan jempolnya disertai senyuman manisnya yang bisa membuat semua orang terpana.

Ara merasa senang dengan perhatian dari Difda, tapi Ara juga merasa tidak enak dan khawatir dengan Difda yang malah mengantarnya dahulu ,padahal tadi dia bisa saja pulang dan membiarkan Ara meneruskan perjalanannya.Sikap ini yang semakin membuat Ara kagum dan penasaran .

5 menit kemudian Ara sudah sampai di rumahnya yang masih sepi, Ayahnya yang belum pulang kerja dan Adiknya Seva yang belum pulang main futsal. Ara langsung membersihkan diri, setelah selesai langsung menyambar handphonenya.

Seraphina
Hai paketu, gimana udah sampe rumah belum?

5menit kemudian baru ada balasan

DifdaSupiandi
Baru nyampe ini

Seraphina
Oh, bagus deh 😄

DifdaSupiandi
Kok bagus?

Seraphina
Ya bagus udah nyampe, berarti gak ada yang nyulik di jalan

DifdaSupiandi
Gak bakalan ada yang nyulik lah

Seraphina
Makasih ya paketu

DifdaSupia
Buat?

Seraphina
Udah nganterin

DifdaSupiandi
Santai aja

Seraphina
Yaudah kalo gitu selamat istirahat
Read

ImpresiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang