04. Khawatir

698 97 2
                                    

Hyewon berlari sekencang mungkin. Wonyoung benar-benar cepat. Jika biasanya ia menyapa perawat atau staf rumah sakit, kali ini ia sama sekali tidak mengubrisnya. Sampai membuat mereka kebingungan.

"Wonyoung!! Jang Wonyoung, tunggu dulu!!" Kakinya akan terus melangkah kalau saja tidak ada yang memanggilnya.

"Hyung!!" Hyewon pun reflek menoleh ke belakang.

"Kau?!"

━━━━▣━━◤걱정 되세요◢━━▣━━━━━


Pria itu berjalan menghampiri Yujin. Kemudian menyodorkan kaleng soda kepadanya. "Kau khawatir?" Siapa lagi kalau bukan Kang Hyewon.

Yujin menatapnya bertanya. "Khawatir? Untuk apa?" Hyewon menunjuk ruangan Minju dengan dagunya. Sontak, membuat Yujin tertawa.

"Kau dekat dengan Minju, ya?"

Ada apa dengan Hyewon? Dari dua pertanyaan yang dilontarkan, menurut Yujin itu sangat konyol.

"Hey, bung! Bukankah aku sudah bilang, kalau aku baru pindah kemarin. Secepat itukah aku dekat dengan adikmu? Aku bahkan mengenal adikmu karena kecerobohannya."

Kedua alisnya menyatu. Hyewon berdiri tegak guna menatap wajah pria itu. "Kecerobohannya?" Sedangkan Yujin terlihat memutar bola mata malas sambil menghela nafas panjang.

"Jangan mewawancaraiku seperti itu. Lebih baik periksa keadaan adikmu. Aku harus pergi, ada urusan penting."

Hyewon hanya tersenyum genit, setelahnya ia menuruti ucapan Yujin. Meninggalkannya sendirian. Yang mana Yujin manfaatkan untuk mengusap dadanya. Sekarang ia merasa lega setelah hampir tercekik karena pertanyaan Hyewon.

Sebenarnya, apa yang dikatakan Hyewon benar. Yujin khawatir. Bagaimana tidak? Melihat Minju yang hiperaktif sejak tadi pagi tiba-tiba saja pingsan, itu benar-benar membuat Yujin terkejut sampai khawatir seperti ini.

Tak lama kemudian, pintu ruangan Minju kembali terbuka. Menampakkan Hyewon dengan wajah panik sambil mengangkat telepon dari seseorang.

"Ok, aku akan ke sana. Tolong jaga dia sampai aku datang."

Yujin langsung membenarkan posisi.

"Ada-"

"Aku butuh bantuanmu lagi. Tolong jaga adikku sebentar, ada urusan penting yang benar-benar harus aku kerjakan. Aku pergi dulu." Melenggang pergi. Membuat Yujin menatapnya bingung.

Tapi masa bodoh juga. Toh, Hyewon memang terlihat orang yang selalu sibuk. Ia masuk ke dalam sembari menghabiskan minumannya.

Klotak!

Yujin langsung duduk di sofa setelah membuang kalengnya yang sudah tak berisi itu ke tempat sampah. Ia menutup mata, tapi bukan karena ingin tidur. Yujin hanya ingin menenangkan pikiran.

Iya, setelah kejadian tadi, Yujin terus memikirkan sesuatu.

"Kang Minju, ada apa denganmu?"

"Minju-ssi, kau baik-baik saja?"

"Kang Minju?"

Hidden [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang