Bonus Part

378 45 1
                                    

Biar pd gak bingung knp Yujin g langsung datng ke lokasi dan dmn mak eunbi berada, di sini author bakal ceritain semuanya:')

━━━━▣━━◤Kilas Balik◢━━▣━━━━━


Yujin reflek menginjak pedal rem ketika mobil Yena tiba-tiba berhenti melaju. Ia berdecak kesal dan keluar dari mobilnya diikuti Hyewon yang masih terkejut karena kepalanya hampir saja menghantam dasbor mobil Yujin.

"Ada apa? Jangan buang-buang waktu! Minju dalam bahaya!" Yujin langsung berteriak, ia sedikit berlari menghampiri Yena dan Yuri yang sudah berdiri di depan mobil.

Niatnya ingin memaki-maki Yena, tapi tidak jadi saat ujung matanya melihat siluet yang begitu asing baginya. Yujin langsung menolehkan kepalanya ke kiri dan mendapati sosok perempuan berkemeja tengah berdiri jauh dihadapan Yena bersama satu perempuan yang lebih pendek darinya.

"Siapa mereka?" tanya Yujin begitu sampai disamping Yena dan Yuri.

Belum sempat menjawab, Hyewon juga bertanya kepadanya. "Kau kenal mereka?" Yena hanya mengangguk, lalu berjalan mendekati Eunbi dan sekertarisnya. Hitomi.

"Sebelum kita pergi ke sana, aku ingin mengatakan sesuatu kepada kalian." Ucap Eunbi sambil memberi kode kepada Hyewon, Yujin, dan Yuri untuk mendekat juga.

Setelah mereka saling berdekatan, Eunbi langsung menyuruh Hitomi untuk menjelaskan semuanya.

"Orang yang kalian hadapi ini cukup berbahaya. Eunbi dan aku berharap kalian bisa lebih berhati-hati jika berhadapan langsung dengannya. Dia juga punya kaki tangan yang punya gangguan mental, Lee Hyunjin. Dia depresi setelah kematian ayahnya. Bahkan hampir gila."

"Ayahnya juga sempat memiliki gangguan mental. Itu dikarenakan orang yang paling ia cintai lebih memilih suami keduanya. Setelah hubungan mereka renggang selama beberapa minggu, Nyonya Anh Nayeon mengajukan percerai kepada Tuan Lee." Lanjut Hitomi yang langsung membuat Yena menoleh ke arah Yujin.

"A-anh Nayeon? Maksudmu...."

"Iya, itu ibu tirimu. Kami sudah menyelidiki semua yang bersangkutan dengan Sakura. Yang ini memang lancang, kami juga tau kau dan Sakura berpisah karena perceraian ayah dan ibu kandungmu."

Yujin teetawa kecil mendengar ucapan Hitomi. Kemudian menatap Yena bertanya dengan kedua bahu yang terangkat. "Tunggu dulu. Apa-apaan ini? Apa yang perempuan ini katakan, Yena? Aku tidak mengerti."

"Aku juga tidak mengerti dan apa hubungannya dengan adikku?" tanya Hyewon dengan wajah datar. Ia bersiap menghujat Yena karena sama sekali tidak memberitahunya jika ia menyuruh orang untuk menyelediki kasus Sakura kembali.

"Karena hanya Minju yang tau semua kejadian dua tahun lalu. Sebenarnya ada satu orang lagi, tapi sampai sekarang kami belum bisa menemukannya." Timpal Hitomi kemudian.

"Untuk saat ini, mereka hanya mengincar Minju." Tambah Eunbi yang langsung berjalan menuju mobilnya.

"Tunggu apalagi, kita harus segera ke sana. Bukankah kau mengkhawatirkannya, Anh Yujin?" Eunbi dan Hitomi langsung masuk ke dalam mobil.

"Dia yang buang-buang waktu, kenapa terlihat aku yang disalahkan?" gumam Yujin kesal dan tanpa basa-basi langsung saja masuk ke dalam mobilnya. Jangan lupakan Hyewon yang juga sama kesalnya seperti Yujin.

Yang terakhir Yuri dan Yena. Sedari tadi, Yena melihat Yuri terus memainkan jari jemarinya. Tangannya begerak guna mengenggam tangan Yuri yang lebih kecil darinya itu. Kemudian menatap kedua manik Yuri begitu dalam.

"Kau takut?" tanya Yena kemudian dan Yuri hanya bisa mengangguk.

"Tenang saja, ada aku dan yang lain di sini. Kau sama sekali tidak ada sangkut pautnya, jadi jangan takut." Ujar Yena berusaha menenangkan Yuri.

Ia tahu kalau pikiran Yuri terguncang, mengingat Minju adalah teman baiknya. Pasti Yuri benar-benar khawatir, bahkan melebihi Hyewon yang merupakan kakak sepupu Minju.

"Kita bisa pergi sekarang?"

Lagi-lagi Yuri hanya mengangguk. Yena pun langsung melajukan mobilnya dengan satu tangan yang masih mengenggam erat tangan Yuri.

Butuh waktu satu jam untuk sampai dilokasi. Ke enam orang itu keluar dari mobil secara bersamaan. Awalnya Yujin ingin masuk ke dalam gudang yang bertingkat dua itu, tapi dihalang oleh Eunbi yang mana langsung membuat Yujin hampir emosi karena terus ditahan olehnya.

"Apalagi sekarang? Aku tidak bisa membiarkan mereka menyakiti Minju!"

"Sejak kapan kau perduli dengan adikku?" Hyewon datang dengan wajah tenang, tapi di dalam sana ia benar-benar khawatir dengan Minju.

"Tolong tunggu sebentar. Kita tunggu mereka datang." Titah Eunbi yang langsung bersembunyi dibalik tumpukan kayu, diikuti Hitomi dari belakang.

"Yang benar saja?!"

"Sudah, kita ikuti saja perintahnya." Yena menyusul Eunbi bersama Yuri. Kemudian Hyewon pun mengikuti mereka.

Alhasil Yujin terpaksa menurut dan ikut bersembunyi bersama mereka. Sungguh, kakinya gatal ingin segera masuk dan memukuli orang yang sudah berani menyekap Minju di tempat kumuh seperti ini!

"Dengarkan aku. Setelah mereka masuk, kalian harus masuk beberapa menit setelahnya. Aku dan sekertarisku akan menjaga diluar dan mamanggil polisi jika kalian tidak keluar dalam waktu 30 menit." Eunbi sengaja memberi jeda pada ucapannya. Ia menarik nafas sebelum melanjutkannya. "Aku peringatkan sekali lagi, kalian harus berhati-hati saat sudah berhadapan dengannya dan jangan sampai kau membuat kaki tangannya hilang kendali."

"Dia bisa melakukan sesuatu yang berbahaya bagi kalian ataupun Minju."















Bersambung....
Yaa... begitulah....
:')

Hidden [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang