I Can See Ferris Wheel From The Window

264 11 2
                                    

Aku bisa melihat kincir ria dari jendela. Di dalam tercium aroma susu yang masih segar meski matahari nyaris tenggelam. Katamu para peternak sapi pasti sibuk memerah susu sepanjang hari, makanya mereka tak pernah kehabisan stok susu segar di sini. Lihat saja antrian yang mengular panjang sampai di luar pintu masuk itu. Lagi pula, siapa yang tidak mau menenggak sebotol susu hangat sambil memandang langit senja? Aku diam saja. Tak berani bilang kalau aku mungkin salah satunya yang tak ingin. Belakangan udara panas sekali, aku lebih memilih minum coca cola atau segelas limun segar. Tapi kamu pasti bakal marah, katamu itu tidak sehat, aku bisa mati muda kalau kebanyakan mengonsumsi yang begitu.

Well, bukannya aku tidak mau mati muda juga.

Kalau bukan demi kamu, aku mungkin sudah menyerah bernapas, berjalan, terjatuh, atau menenggak sebotol susu hangat sambil memandang senja dan kincir ria di luar jendela. Hari ini senjanya berwarna merah muda. Aku bertanya-tanya apa artinya. Aku melirik ke arahmu, menimang haruskah aku menanyakannya padamu, tapi ternyata kamu juga tengah sibuk memandang langit dengan semburat merah muda itu. Apa artinya, ya? Katamu mendahuluiku. Aku tetap diam sambil menatap kamu yang menatap ke luar jendela.

Aku tahu kamu tidak memikirkan arti langit merah muda. Kamu pasti tengah memikirkan arti hal lain yang lebih besar, seperti perdamaian dunia, atau mimpimu untuk menjadi penyanyi seterkenal Freddie Mercury, atau kapan hujan bakal turun sehingga kamu tak perlu memalsukan suara hujan saat mengangkat telepon dariku. Kalau sudah begini, kamu bisa melamun bermenit-menit dan aku cuma bakal memerhatikan kerling mata yang tersembunyi di balik poni panjangmu.

Kenapa menatapku seperti itu? Tanyamu lima belas menit kemudian. Lucu sekali, aku tak bisa membedakan antara ekspresi malu atau senang yang kamu pasang di wajah.

Tidak apa-apa, iseng saja. Jawabku sambil masih tersenyum. Lantas kamu tertawa, padahal tidak ada yang lucu. Ah, tidak masalah, aku selalu suka suara tawamu. Aku bisa mendengarmu tertawa seharian. Apa kamu mau pergi naik kincir ria yang terlihat di luar jendela? Kita bisa menenggak sebotol susu hangat sambil memandang senja merah muda dan tertawa bersama di sana.

🎡

191026
hvnlysprng

AbschiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang