ಏಳು ▪︎ Ēḷu

4K 390 150
                                    

Sesuai janji, vote tembus 90 bakalan di up kan ya hehe
Thankyou atas supportnya.

Happy reading !


Rose ikut membantu Yeji dan Ryujin merapikan barang-barang yang baru saja tiba. Menghitung-hitung jumlah sesuai resi yang tertera disana. Terlalu sibuk dengan hitung-hitungan hingga mengabaikan Ryujin yang sedari tadi terkekeh di pojokan.

" Yeji. "

" Huem ? " Yeji berdeham untuk menanggapi. Tidak menoleh ke arah sahabat absurdnya itu.

" Lihat ini. " Gadis berambut pendek itu menunjukkan kotak kecil disana.
" Bukankah ini cukup menggelikan ? " lanjutnya lagi masih terkekeh.

Kini yeji menoleh, menahan tawa saat melihat kotak itu.
" Kau mesum sekali, jin. " sahutnya coba datar. Ingin sekali ia tertawa namun ia tahan.

" Aneh, bukan ? Kenapa benda ini memiliki rasa yang berbeda-beda ? Lalu, siapa yang akan merasakannya ? Si pemakai atau si penikmat ? " ucapnya lagi membahas alat kontrasepsi itu.

" Hahahahahaha. " kali ini Yeji tak bisa menahan tawa lagi. Pikirannya sudah menjurus kemana-mana. Dalam hal ini, yeji cukup ahli dibandingkan Ryujin bahkan ia cukup sering melihat majalah dewasa. Otak dan wajahnya begitu bertolak belakang.

Rose yang masih fokus langsung menoleh saat mendengar tawa yang cukup asing di telinganya. Mengernyitkan dahi saat melihat tawa yeji, perlahan timbul senyum bahagia di bibirnya.
" Dia menggemaskan. " kekehnya bergumam. Begitu gemas melihat tawa Yeji.

Entah kenapa saat ini rose merasa seperti merawat dua anak sekaligus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah kenapa saat ini rose merasa seperti merawat dua anak sekaligus. Eh, akan bertambah satu lagi dalam hitungan beberapa bulan kedepan.
Dimana Yeji yang menjadi anak sulungnya. Dan, Ryujin menjadi anak bungsunya.
Ah, ini benar-benar luar biasa sekali bahagianya.

Kehadiran dua gadis itu cukup membuat rose bahagia. Sifat petakilan dari Ryujin acap kali membuatnya tertawa. Melupakan rasa sedih dan sepi yang terkadang hinggap di hatinya.
Dan, Yeji. Gadis bermata rubah itu cukup spesial di hatinya. Ah, ini bukan perasaan cinta. Ini hanya perasaan sayang terhadang anak.
Mungkin.
Dimana Yeji sering sekali memberikan air mineral kepada Rose, memberikan sapu-tangannya disaat ia tak sengaja menangis.

Rose ingin sekali ikut menimbrung namun ia tak ingin mengusik obrolan mereka juga. Jadi, ia memilih untuk kembali fokus ke pekerjaannya.

Cklek

Pintu terbuka tiba-tiba dan disana sudah ada . . .

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
STILL UNTITLEDWhere stories live. Discover now