ಮೂವತ್ತೆರಡು ▪︎ Mūvatteraḍu

3.6K 303 90
                                    

Jennie masih setia dengan senyuman gummy di wajah, menatap pahatan indah paras rose yang terlelap dengan tidurnya.
" Kamu cantik. " gumamnya memuji kecantikkan rose. Ia melirik ke bawah sekilas, tubuh mereka masih telanjang, hanya dibaluti selimut tebal di atasnya.
Lalu, melirik jam dinding, " 2 jam. " gumamnya tak menyangka bahwa mereka melakukan seks selama dua jam, dan hebatnya permainan kali ini, rose-lah yang memimpin.

Ting !

Dering ponsel berbunyi sekali, membuyarkan lamunan jennie. Wanita bermata kucing itu sedikit melonggarkan pelukan, mengambil ponselnya.

TuanPark.
Bawa kembali putriku, jennie. Aku mengaku kalah, aku merindukannya.

Jennie tersenyum membaca pesan singkat dari calon mertuanya, sekali lagi ia menatap wajah rose, mengecup keningnya lama.
" Kita sudah direstui, sayang. " bisiknya mesra, memeluk tubuh rose semakin erat.

Flashback.
" Kau tahu dimana rumahnya rosie ? " tanya jennie tanpa menoleh ke sosok hantu tampan itu.

' Ya, aku tahu. Beberapa kali aku menjemput chaeyoung di gang perumahannya. '

" Wait ?! Di gang rumah ? Kau tak menjemputnya langsung ke rumah ? Stupid kim! Kau sangat pengecut. " sindir jennie, benar-benar tak suka dengan sikap taehyung.

' Tuan park sangat galak, jen. Dia tidak pernah merestui hubunganku bersama chaeyoung. '

" Karna kau tak pernah bersikap gentleman di depan matanya, bodoh. Uh, kenapa aku bisa memiliki oppa pengecut sepertimu. " Jennie mengeluh, memijit pelipisnya gusar. Pikirannya semakin menumpuk karna kebodohan taehyung.

' Untuk apa kita menemui orangtuanya chaeyoung ? '

Jennie melirik tajam ke taehyung, " Aku akan menikahi anaknya. Tentu saja aku harus meminta restu mereka. Dan, aku sangat yakin bahwa rosie juga merindukan ayah-ibu nya, taehyung-ssi. " balasnya, menatap langit-langit mobil.

Taehyung diam, ikut larut dalam lamunannya.
' Apa kau yakin ? Heum, tuan park cukup kejam, jennie. Dia mampu merusak mentalmu detik itu juga. '

Jennie tersenyum tipis, " Aku cukup sering menemui orang seperti itu. Lagipula, anak yang cantik akan selalu mempunyai ayah galak dan kejam. "

Taehyung tersenyum penuh arti, " Apa kau baru saja memuji kecantikkan chaeyoung ? " matanya memicing seperti mengintrogasi.

" Aniya. " balasnya singkat, kembali menghidupkan mobilnya.
" Dimana rumahnya ? Aku ingin bertemu dengan mereka. " ia mengalihkan topik. Menutupi rona merah di wajah.

Taehyung tersenyum lagi, menyandarkan tubuh lelahnya di kursi penumpang dengan santai.
' Aku akan menuntunmu ke rumahnya, jennie. '

Ia menoleh ke jennie, menatap kagum cara pikir sekaligus sifat adiknya itu.
' ini lah alasanku tak pernah memperkenalkan chaeyoung padamu, jennie. A-aku takut chaeyoung jatuh hati padamu dan meninggalkanku. ' membatin dengan sedih, matanya mulai memerah.

Tak butuh waktu lama, jennie - taehyung sudah tiba di perkarangan rumah rose.

Tak butuh waktu lama, jennie - taehyung sudah tiba di perkarangan rumah rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STILL UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang