ಇಪ್ಪತ್ತಾರು ▪︎ Ippattāru

4.8K 355 90
                                    

Niatnya tadi malam jennie nerkam rose, namun karena rose muntah-muntah terus membuat rencananya gagal total. Wajah jennie tampak lusuh, tak bersemangat seperti biasanya, kantung matanya sedikit terlihat karena tidurnya sama sekali tak nyenyak. Satu malam ini ia harus mondar-mandir ke kamar mandi untuk menemani rose. Wanita park itu mual-mual dan memelas yang aneh-aneh pada jennie.

" Jennie. " Panggilan lirih membuat mata jennie kembali terbuka dengan susah payah. Jennie mengucek matanya perlahan, matanya masih menyipit karena kantuknya.

" Iya rosie ? " balasnya setengah hati, tak tahu lagi apa yang akan diminta rose di pagi buta ini.

" Dingin. " Rose nyahut manja, menenggelamkan wajahnya di dada jennie dan menenggelamkan seluruh tubuhnya di dalam selimut.

Jennie siaga usap punggung rose dan narik tubuh rose untuk lebih masuk ke dalam pelukan, matanya melirik ke arah jam dinding dan masih tertera jam 5 pagi. Masih ada 2 jam lagi untuk beristirahat. Pikirnya.

" Aku akan memelukmu, rosie. " balas jennie seadanya, pasrah dengan pelukan rose yang semakin posesif. Matanya masih terlalu lelah untuk terbuka.

" Jennie. " Rose manggil lagi, kali ini tangan mungil itu sudah bermain di pipi mandu jennie.

Jennie masih sabar, nafasnya panjang dengar panggilan rose.
" Heum ? " dehamnya tanpa membuka mata, tangannya masih setia mengelus punggung rose. Berharap calon istrinya ini tidak meminta hal aneh-aneh lagi. Kali ini jennie hanya ingin tidur.

" Masih dingin. " Rose berbisik lirih, mulai memasukkan tangannya ke dalam baju jennie. Tangan mungil itu mulai lancang meraba abs di perutnya. Wajah rose sudah berada di leher jennie, dan sesekali mendusel manja disana.

" Tangannya jangan nakal, rosie. " Jennie kasih peringatan, berusaha keluarkan tangan rose dari dalam baju.

" Aku kedinginan, jennie. " gerutu rose tak terima tangannya dikeluarkan dari perut jennie. Tangannya masuk lagi ke dalam baju jennie dan kembali meraba-raba abs tersebut. Matanya mulai terpejam rapat, menikmati kehangatan tubuh jennie di telapak tangannya.

Jennie hela nafas lagi, benar-benar pasrah.
" Let's sleep, okay ? " bujuknya, membuka matanya dan mengecup sekilas kening rose.

Rose mengangguk manja, dan menenggelamkan seluruh wajahnya di dada jennie.

Disisi lainnya, jisoo tak jadi mengunjungi jennie karena kendaraannya yang mogok di tengah jalan. Beruntung ada orang baik yang mau menolongnya malam itu. Dan, parahnya jisoo malah tertidur di mobil si penolong itu.

Matanya terbuka lebar lihat suasana kamar yang benar-benar asing, segera saja dirinya mengecek pakaiannya. Dan, ternyata masih menggunakan pakaian yang sama sepertu tadi malam. Ia memijit keningnya, berusaha mengingat kejadian itu.
" Sial, kenapa aku malah tertidur di dalam mobilnya ? " gerutunya benar-benar malu.

Cklek.

Pintu terbuka, disana sudah ada wanita yang telah menolongnya tadi malam. Wanita itu sudah mengenakan pakaian yang cukup rapi dengan setelan blazer di tubuh tingginya. Rambutnya masih terlihat berantakan, namun masih meninggalkan kesan tampan dan berkharisma.

 Rambutnya masih terlihat berantakan, namun masih meninggalkan kesan tampan dan berkharisma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STILL UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang