Nao ngidam woy ah!

314 27 24
                                    

Titik titik hujan mulai turun.

Miku yang sejak kemarin udah terserang flu mulai diserang mager juga karena suhu tubuhnya mulai naik.

Hinano dan Tamami bergantian keluar masuk kamar mamanya demi memenuhi permintaan ala ala orang sakit pada umumnya.

Padahal tubuh Miku belum panas panas banget, tapi manjanya udah masuk tahap berlebihan.

Miku berulang kali meminta Tamami dan Hinano untuk mengantarkan air, bubur, sup, sampai es krim dari mekdi yang sengaja ditunggu hingga mencair lalu dimasukkan ke gelas dan diberi sedotan.

..

..

Masa jabatan Miku sebagai raja berakhir ketika Nao mendadak pengen 'sesuatu' dan katanya itu kemauan si jabang bayi.

"Yang! Aku mau takoyaki!" Ucapnya sambil ngelus perut yang udah lumayan besar.

"Eeeeee.... Aku lagi sakiiiit... Suruh Hinano ajaaaaa~"

"Tapi si baby mau mamanya yang beliin~"

"Eeeeeee... Mendoukusai (nyusahin aja)"

"Nani ya tte?! (Bilang apa barusan?!)"

Miku auto kicep. Nao kalau udah ngomong pakai kansai-ben, sama aja Miku lagi berdiri di pinggiran tebing. Tinggal tunggu 'ditendang' sama kaki kekarnya Nao.

Miku speechless. Pelan pelan dia narik selimut untuk menutup wajahnya.

"Eeeeh! Mau sembunyi ya?!" Secepatnya Nao menjauhkan selimut dari atas kasur.

"Kyaaaa. Jangan sakiti akuuu" teriak Miku dan tubuhnya mulai meringkuk.

Nao menghiraukannya, dan duduk di pinggir kasur dengan susah payah. Efek perut 'berisi'. "Mikuuu. Aku serius. Lagi kepengen takoyaki"

Melihat keseriusan di wajah Nao, Miku akhirnya luluh. Dia duduk dan menghadiahi dahi Nao dengan sebuah kecupan.

"Okeee. Takoyaki aja kan? Mau berapa kotak?"

"Ummh. Satu aja. Terus taiyaki yang isinya pasta matcha, okonomiyaki tapi enggak pakai gurita. Terus tako tamago 4 tusuk, jangan pedas! Hmm.. apa lagi ya"

"Kamu ngidam atau gimana?!"

"Ah! Sama cheesecake!" Tutup Nao atas seluruh permintaan ngidamnya.

Miku speechless lagi.

"Ya sayang yaaa.. beliin yaaaaa~" gantian Nao yang manja-nya kumat.

"Aku lagi sakit loh yang. Sebanyak itu-"

"Umm. Ya udah. Enggak jadi..." Nao mendadak lesu. Emang sih, ibu hamil itu moodnya gampang berubah. Nao kembali berdiri dan jalan pelan-pelan keluar kamar. Ninggalin Miku yang diliputi rasa bersalah.

..

..

..

Lagi enak enak ngobrol sama Miyu di ruang keluarga. Nao sekilas melihat Miku melesat keluar. Pakai jaket, pakai masker juga.

"Eh, mama.. mau kemana?" Tanya Tamami yang kebetulan papasan, baru pulang les.

"Ada misi khusus. Ini demi adik kamu, biar nanti lahirnya enggak ileran"

"Haaaa?"

Nao yang ngedengernya cuma bisa cekikikan di ruang keluarga. Miku meski dongkol karena lagi sakit dipaksa pergi, mau enggak mau dengan memaksakan diri akhirnya dia pergi membeli semua pesanan ngidamnya Nao. Gara gara candaannya Manaka sih, jaman masih hamil Hinano. Kepala suku kesayangan kita ini pernah bilang kalau pasangan lagi ngidam WAJIB dituruti, kalau enggak, nanti anaknya lahir ngiler mulu.

Caplang's Diary (III)Where stories live. Discover now