"KYAAAAAAAAAAAAAA~"
Teriakan kencang yang penuh dengan emosional membuat seluruh penghuni rumah Sasaki berhamburan keluar dari ruangan "asal" mereka. Hanya 3 dari 4 anggota yang bertemu di satu titik, yakni dapur.
"S-Suara siapa barusan?!" Tanya Kumi gemetaran.
Miyu melihat dengan seksama, yang ada di dapur cuma dia, Kumi dan Yui. Lah, Ranze enggak ada. Oke fix. Udah jelas yang tadi suaranya Ranze.
"Panggil adek ke sini!" Perintah Miyu ke Yui dan disambut anggukan mantap.
Tap tap tap tap. Yui meluncur ke arah belakang. Ke arah kamarnya Ranze.
*Tok tok tok
"Adeeek! Dipanggil mama!"Dari dalam, kedengaran kalau Ranze lari secepatnya ke arah pintu. Membuka kunci lalu nongol deh kepalanya yang krucil itu.
"Apa kak?"
"Kamu dipanggil mama. Udah sana. Nanti mama tambah marah"
"Ooh. Ya ya ya"
Wuuush, Ranze lari lagi ke dapur. Demi meminimalisir amarah Miyu yang bisa aja memuncak kalau dia kelamaan.
"Apa mama~"
"Ngapain teriak-teriak, ha?! Kamu pikir ini hutan? Pegunungan? Padang rumput? Padang pasir? Yang enggak ada penghuninya sama sekali"
"Yeee. Ada kali sayang~. Hewan-"
Belum selesai Kumi mengutarakan semuanya dalam pembicaraan, Miyu malah menatapnya karena Kumi emang kebiasaan, "ngelucu" enggak tau kondisi.
Cuma dengan isyarat jari telunjuk yang ditaruh di bibir, Kumi langsung paham kalau saat ini dia disuruh mingkem.
Balik lagi ke Ranze.
"Kenapa Sasaki Ranze? Ayo jawab"
"Iih. Tadi tuh aku kaget maaaa. Kan ini nih. Tamami dan Ki-chan kan punya channel youtube tuh, terus aku follow. Terus mereka folback aku maaa~"
"F-Folback?"
"Iya. Channel youtube sama..... ig juga. Dulu kan, cuma aku aja yang follow mereka. Mereka enggak mau folback"
"Cuma gara gara itu.......... GARA GARA ITU KAMU BIKIN JANTUNG MAMA HAMPIR COPOT?! Untung aja mama masih bikin whip cream! Kalau aja tadi mama lagi hias kue, bisa meleber kemana-mana cream-nya!!"
"Eeehehehe.. mian mama~ Ranze no baka~" ucapnya sambil agak menepuk bagian samping kepalanya sendiri.
"Eetetetet.. tadi kamu bilang kamu punya channel youtube? Sejak kapan?! Kok eomma enggak tau?"
"Ih. Eomma kampungan deh. Masa enggak tau. Makanya, kayak ippi tuh. Up to date! Malahan, tiap kami upload video, ippi yang paling pertama like dan komen"
"He-eh" tiba-tiba Yui muncul. Nyelonong ngambil gelas dan kotak jus dari kulkas.
Kumi terdiam. Tubuhnya sulit untuk bergerak. Ini salah satu pantangannya. Kenapa dia itu selalu aja "kalah" dari Manaka. Pokoknya yang berurusan dengan Yui dan Ranze, Kumi itu selalu menjadi orang nomor tiga yang tau setelah Miyu.
Dikatai kampungan lagi sama anak sendiri.
Padahal Kumi udah bela-belain ikutin trend anak jaman now biar bisa menyatu ke "circle" perkembangan anak-anaknya.
Sampai Kumi tuh, kalau balas chat pasti dibarengin emoticon atau stiker yang aneh aneh dan kadang terkesan enggak nyambung sama sekali.
Pernah tuh Kumi salah kirim emoticon. Yang seharusnya ketawa ngakak, malah ngirim emoticon nangis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Caplang's Diary (III)
Fiksi PenggemarHanya corat coret ga jelas keluarga caplang dan pasukan pasukannya. Random dan enggak saling berkaitan satu sama lain karena udah punya keluarga, rumah, dan masalah masing-masing. Pokoknya baca aja deh ya 😹😹