-•2•-

10 2 0
                                    

Terang

Perlahan lahan,sandara membuka matanya.Ia meringis sakit dibagian kepalanya. Gadis itu mengelus elus kepalanya.Matanya mengedar kesana kemari mencoba menelisik keberadaan nya. Namun yang ia lihat hanya pepohonan yang menjulang tinggi.

Sandara berdiri dan kembali menatap sekeliling.Seingatnya ia ada di jalan raya dengan kondisi mengenaskan,lalu kenapa sekarang ia ada dihutan?

Sandara kembali meringis sakit dibagian kepalanya.Entah kenapa ia merasa jika kepalanya sudah dipukul oleh benda tumpul,seperti kayu.Tubuhnya terasa aneh,ia seperti dialiri sebuah energi yang membuat tubuhnya agak ringan.

Dia melirik pakaian yang ia gunakan.Sebuah kimono merah dengan rok hitam selutut,baju bagian tangannya melambai kebawah dan panjang seperti terompet.Sandara berjalan kearah danau untuk bercermin.

Dipantulan danau gadis itu mengernyit. Ia melihat rambutnya yang berubah menjadi warna biru tua kehitaman serasi dengan warna matanya.Wajahnya lebih putih bahkan bisa dibilang pucat,pipinya tembam dengan bibir mungil.Sungguh berbeda dengan wajahnya.Gadis itu semakin keheranan.

"Kenapa dengan wajahku?Dimana ini?"

Sandara linglung,ia tak tau harus bagaimana.Ia bahkan tak tau tubuh siapa ini.Dia merasa tubuh yang satu ini lebih mungil dan pendek,padahalkan sandara itu tinggi.

Tiba tiba kepalanya berdenyut kencang,ia meringis sakit sambil memegang kepalanya.

"Kau adalah anak pembawa sial!"

"Kau merebut pangeran erick dariku,dasar jalang!"

"Kau tak pantas hidup!"

"Aku akan membuatmu menjadi gadis sampah lalu diasingkan dari negri ini!"

"Element mu tidak bisa keluar ya?hahaha...itu karna aku memberikanmu racun untuk menyumbat elementmu agar tertahan ditubuhmu!"

"Dasar sampah!"

"Kau tidak pantas untuk menjadi pendamping hidupku,gadis sampah!"

"Pangeran erick tidak pantas dijodohkan dengan gadis sampah seperti dirimu!"

"Hahahaha....."

Suara tawa dan perkataan orang orang mengelilingi kepala sandara,suaranya begitu memekakan telinga.Beberapa kali sandara memukul kepalanya demi menghilangkan suara mengerikan itu lagi,namun seolah olah suara itu adalah lalat yang mengerumuni makanan busuk.

"Akh sa-sakit!"

Tubuh sandara ambruk ketanah,masih dengan tangan dikepala.Gadis itu meringkuk kesakitan dikepalanya.Tetes demi tetesan air mata mengalir deras dipipi pucatnya.Ia terus mengerang.Suara itu tetap tak hilang membuat sandara frustasi.

Dan semuanya kembali gelap.

'Dimana aku?'

Sandara kembali terbangun,namun bedanya sekarang ia berada di padang rumput luas.Ia mengedarkan pandangannya lalu terhenti pada sesosok manusia bergaun putih dengan rambut biru tua kehitaman.Sandara melangkah mendekat.

The MisionWhere stories live. Discover now