-•4•-

8 2 0
                                    

Dentingan keras antara dua buah pedang mengalun memecah keheningan.Serangan serangan dari dua orang bersinggungan meriuhkan acara. Berlari saling menyerang lalu melindungi diri dari serangan lawan.

Bugh

Bruk

Lalisa terjatuh akibat tinjuan yang dilayangkan sandara tepat diperutnya.Gadis itu tersungkur dengan luka lebam diwajah cantiknya ditambah sayatan pedang dari sandara.Darah segar menyembur keluar lewat mulut lalisa membuat gadis itu marah seketika.
Sedari tadi lalisa memang tidak bisa melukai sedikitpun tubuh sandara,meskipun ia memakai sihirnya tapi sandara tetap bisa menghindar.

"Aku akan membunuhmu,gadis sampah!"

Lalisa bangkit dan kembali menyerang sandara secara brutal.Ia tak membiarkan sandara menyerang balik.

Sandara sendiri masih tetap tenang,ia memang sudah biasa diserang secara brutal oleh musuh musuhnya yang marah pada dirinya.Sandara hanya menghindar dan terus menghindar.Ia takan melawan,ia akan membiarkan lawan tarungnya kelelahan dan akhirnya ia baru akan menyerang balik.

"Serang aku bodoh,ayo serang aku!"

Sandara tak memperdulikan teriakan kasar lalisa.Gadis itu hanya fokus pada serangan lalisa,telinganya sengaja ia tulikan agar tidak mendengar suara teriakan riuh penonton.

Karna tidak mendapat serangan balik,lalisa terdiam membiarkan sandara untuk menyerangnya.Ia hanya diam menatap sandara yang masih berdiri tenang dihadapannya.Tidak ada luka sedikitpun ditubuh sandara,hanya ada keringat yang mengucur dipelipisnya.

"Kau takut?!Dasar pengecut!"

Lalisa kesal,ia terus diabaikan sandara.Dalam hati ia ingin memancing emosi sandara lalu membiarkan tubuhnya dilukai,setelah itu ia akan mengadu kepada raja agar sandara dihukum.Namun sepertinya gadis itu tidak terpancing emosi,bahkan ia mengira sandara tak memiliki emosi lagi mengingat tatapannya yang selalu kosong.

Dari tadi sandara diam karna ia sudah tau akal akalan lalisa,maka dari itu ia tak berusaha melawan balik.Sandara akan membiarkan lalisa geram sendiri karna diabaikan.

Sring

Srak

Bugh

Brak

Lalisa kembali terjatuh dengan luka sayatan dibahu dan lebam diwajah.Gadis itu kesal,ia kesal karna tak bisa melukai sandara.Lalisa diam diam merapalkan mantra,lalu seketika munculah bola bola air disekitar tubuhnya.Lalisa mengendalikan element airnya dan ia arahkan kepada sandara.

Serangan demi serangan gadis itu berikan.

Sandara terus menghindar.Ia sudah terbiasa dengan serangan seperti ini bedanya adalah yang ia lewati adalah serangan peluru.

Bruk

Tubuh lalisa ambruk.Nafasnya memburu.Keringat mengucur deras membasahi tubuhnya.Dadanya naik turun akibat nafasnya yang tak teratur.Sorot matanya menatap tajam sandara yang masih berdiri tenang.Tangannya mengepal. Tenaganya terkuras habis hingga untuk berdiri pun tubuhnya lemas.

Saat hendak berdiri dengan pedang sebagai tumpuan,gadis itu kembali terjatuh saat pedang sandara diarahkan padanya.Sorot matanya menyorort kekesalan dan amarah kepada sandara.

"Anda kalah"

Lalisa geram.Ucapan sandara benar benar membuatnya malu didepan seluruh rakyat kerajaan,apalagi raja dan pangeran menyaksikan hal ini.

"Wanita licik,kau menyerangku secara bertubi tubi hingga aku kewalahan dan akhirnya kalah!"

Sandara malas kepada lawan seperti lalisa,yang menyalahkan dirinya padahal dia sendiri yang salah.

The MisionWhere stories live. Discover now