-•3•-

5 2 0
                                    

Sandara berkeliling istana bersama dua pelayannya yang bernama amira dan donita.Gadis itu mencoba menenangkan dirinya dengan cara berjalan jalan.Sesekali ia juga bertanya tentang kerajaan ini.Ia juga baru tau jika pangeran yang mengganggu ketenangannya itu adalah calon suaminya,pangeran Erick Ignore Albert dari kerajaan Ignore.Lalu raja kerajaan ini bernama,raja Astarihk Rabella Starck.Lalu wanita tua yang mengejeknya adalah ibu tiri verionne, ratu Laliucy Marisa Starck dari rakyat biasa.Terakhir gadis yang sama mengejeknya,putri Lalisa Amouris Starck.

Kadang dia bertanya kenapa nama verionne berbeda,lihat saja verionne wilona ilioner dimana tidak ada nama starck dibagian belakang namanya.Saat bertanya pada amira dan donita,mereka menjawa jika Ilioner adalah nama belakang ibu kandung verionne, yaitu ratu pertama,ratu Rebeca Pearlyle Ilioner.

Kerajaan Starck adalah kerajaan penyihir bintang,yaitu penyihir yang bisa melihat masa depan lewat tanda bintang yang dimiliki setiap penyihir. Setiap penyihir memang memiliki tanda bintang ditangan kananya,setiap bintang memiliki warna dan corak rumit sesuai dengan ras nya.Semisal ras penyihir darkblue yang memiliki tanda bintang berwarna biru ruby dengan corak tanaman merambat berwarna emas,darkblue adalah ras langka karna kekuatan mereka yang kuat.Ras penyihir putih memiliki tiga tanda bintang dengan bulan sabut berwarna perak,penyihir putih sama hal nya dengan darkblue,sama sama langka dan kuat.

Kerajaan Ignore adalah kerajaan penyihir ras verionce witch,ras penyihir yang bisa mengendalikan apapun termasuk tubuh manusia dengan cara ditatap.Mereka bisa mengendalikan kekuatan penyihir lain,kecuali ras white witch,dark witch dan darkblue witch ketiga ras ini takan terpengaruh sihir verionce.

"Jadi aku itu termasuk penyihir ras mana?"

Kedua pelayannya diam.Sandara tau apa jawaan mereka,mereka pasti tidak tau bahkan kerajaan ini pun tidak ada yang tau.Itu karna sihir verionne tertahan ditubuhnya karna racun,tanda bintang nya pun memudar dan hilang.

"Hei gadis sampah!"

Sandar berhenti melangkah,ia menoleh kebelakang.Terlihat disana seorang gadis yang ia yakini putri lalisa tengah berjalan dengan anggun,tak lupa pakaian nya yang terlihat terbuka dibagian paha dan dada hingga belahan dadanya pun terlihat jelas.

"Apa?"

Lalisa memberikan senyuman miringnya kepada sandara.

"Kau merubah sifatmu ya,tapi itu tak mungkin akan merubah takdirmu sebagai gadis sampah hahahah..." tawa lalisa menggema dilorong kerajaan.

Sandara hanya diam menatap datar lalisa.Ia masih dalam mode malas bicara.

"Kau mengabaikanku,dasar gadis sampah!"

Lalisa hendak melayangkan tamparannya dipipi sandara,namun gadis itu sudah lebih cepat menepis tangan lalisa.

"Katakan apa mau mu?" tanya sandara dingin.

Lalisa tersentak lantas menarik kembali tangannya.

"Kutantang kau bertarung bersamaku,sekarang juga!"

"Kuterima"

Seketika lalisa dan dua pelayannya tertawa meremehkan sandara,mereka mengira jika gadis dihadapan mereka ini hendak mempermalukan diri sendiri.

Lantas kedua gadis itu pergi untuk mengganti pakaian mereka dengan pakaian armor beserta membawa senjata masing masing.

Sandara keluar dengan armor yang menutupi dada sampai perutnya,ditambah baju berwarna merah terang.Sepatu flat hitam senjatanya berupa pedang tipis.Rambutnya ia gerai.

Lalisa keluar dengan armor seperti sandara namun berbeda pakaiannya saja,lalisa memilih pakaian warna kuning kecoklatan.Sepatu bot hak senjata berupa pedang. Rambutnya digelung keatas dan meninggalkan beberapa helai rambut.

Keduanya maju ketengah arena.Sorakan penonton memeriahkan penampilan kedua gadis bersinggungan.Ditambah raja,ratu dan pangeran pun menonton dari atas.Mereka menatap lalisa dengan senyuman merekah untuk memberi semangat,sedangkan sandara diberi tatapan remeh.

Skip raja memang agak membenci putri kandungnya.

"Mari kita mulai saja pertarungan antara putri lalisa yang terkenal akan kecerdikanny, melawan putri verionne yang disebut sebut sebagai gadis sampah!" teriak pembawa acara.

Sorakan semangat kembali meriuhkan acara.

Sandara sudah memegang pedangnya erat,ia memang menguasai semua jenis senjata saat masih menjadi mafia lagipula juga ia sedari tadi diam tengah membuat strategi.Sandara memang sering menggunakan kepintaran kebanding ketangkasan.Soalnya iti tidak akan membuat tenaga,hanya membutuhkan kepintaran saja.

***

The MisionWhere stories live. Discover now