Bagian 35 • Mari Bertengkar?

6.6K 430 14
                                    

Napa dah itu Lily collins pegang buku ada tulisan 'Emily'

Anw happy reading you guys ♥

Find me on instagram : din_dayana

Emily menatap mata itu, suaminya yang tengah berdiri di hadapannya, tampak melipat tangannya di dada tampak begitu serius dengan Emily. Sementara Emily sendiri tengah duduk menghadapn Rangga. Ia tidak begitu takut meski ia tahu dengan jelas Rangga sedang tidak baik-baik saja.

Pandangan pria itu begitu tajam. Demi tuhan Emily hanya sedang tertangkap basah mengganti nomor ponselnya dan menelepon seseorang. Baiklah seorang pria seumurannya. Tapi ia tidak melakukan apapun, ia tidak sedang berencana menghancurkan Rangga, seharusnya pria itu tidak terlalu marah kepada Emily!

Rangga menatap Emily, sesekali Emily memandang kearahnya, namun kembali mengalihkan pandangnya kepada jendela mereka yang menampilkan bangunan luar rumah yang terlalu jauh dari rumah mereka. "jelaskan."

Emily menghembuskan napas mulai menjelaskan permasalahan mereka. Mengapa Rangga begitu posesif kepadanya?

"Kau yang harusnya jelaskan. Kenapa kau bilang kalau kita tengah honeymoon pada Kris? Demi tuhan kau membuatku malu, Rangga! Kenapa kau begitu kekanak-kanakan! Pria diwasa sekalipun tidak akan mengatakan bahwa ia melakukan 10 kali sehari!" Rangga memegang dagunya dengan tangan kanannya, tampak ragu. Tadinya ia ingin menghabisi isterinya habis-habisan karena tega menusuknya dari belakang dengan menelepon seorang pria.

Berani sekali Emilynya melakukannya! Ia tidak menyangka bagaimana mungkin isterinya tega melakukannya dibelakangnya! Ah, Rangga benar-benar merasa tersakiti oleh isteri kecilnya.

Ah, sepertinya kegalakan Emily membuatnya terdiam tidak berani. Mengapa ia menjadi suami takut isteri begini? Demi tuhan, ayolah dia harus melawan,

Rangga berdehem memandangi isterinya yang tampaknya tidak dalam keadaan bisa bernegosiasi. Lagipula bernegosiasi dengan apa? Ah! Rangga tidak tahu cara menakhlukan Emilynya. Rangga tidak tahu apa yang di sukai emilynya selain melihat kaka kandung Rangga- Evandro. Oh tuhan, Rangga tidak sedang cari mati sekarang.

Emily masih memandangi Rangga, ia sudah siap berperang kalau perlu, lagipula ia sudah lama tidak menggunakan kemampuannya dalam bela diri, dia sudah sangat prima jika-jika saja di butuhkan.

"memangnya kenapa? Sudahlah Mil kau tidak mengarti apapun tentang pria dewasa." Rangga memijat kepalanya pelan mulai merilekskan pikirannya, ditengah kesakitanmelihat sang isteri, ia juga harus bersikap tenang tidak boleh memarahi isterinya. Oh tuhan, betapa sulitnya menjadi seorang pria?

Rangga rasa sebuah musik melankolis sedang bermain di kamar mereka, dan berganti musik rock tiap ia memandang mata Emilynya.

"Aku tidak suka Rangga! Kenapa kau begitu melarangku ini itu!"

"Itu sudah konsekuensinya Mil, jika kau berdekatan dengan pria lain aku berhak melakukannya, atas hak ku."

"Mengapa kau bahas perjanjian itu lagi? Lagi pula perjanjian itu tidak ada adilnya sama sekali. Hanya kau berhak menceraikan aku, sementara seribukalipun aku menggugat tidak akan bisa menceraikan ita, kecuali kau mulai bosan, ataupun berselingkuh! Kau menyebalkan Rangga!"

Emily ingat saat perjanjian itu di sahkan, bahkan ada sebuah materai dan tanda tangan Emily disana sementara Rangga hanya gunakan stempel perusahaannya!

Bagaimana mungkin gadis kecil ini menang melawan perusahan besar dengan firma hukum yang kuat! Pria sialan ini benar-benar berniat membuat Emily tunduk diatas perlakuannya!

My (not) Perfect Groom (RE-PUBLISH GMG 2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang