cerita akan kembali di Repost untuk memenuhi syarat GMG Hunting Writers 2021
Sebuah Cerita yang akan membuatmu lupa caranya bernapas dengan benar.
My not perfect Groom
And it addict to you.
💗💗
follow me on instagram : @din_dayana, @dinda.yana...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(EMILY)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________________________________
Siapa bilang Emily baik-baik saja. Dia tidak begitu, saat seperti ini tiba-tiba ia merasa hatinya sangat hancur.
Ia sudah bersiap untuk kembali kerumah neneknya. Koper berisikan beberapa pakaian miliknya pun sudah ia siapkan di bagasi mobil Aidil tetapi ia masih ragu.
Pria itu sudah terluka dibagian pelipisnya akibat melerai Emily dengan Adrianna tadi. Sepanjang perjalanan mereka, Emily masih terdiam di sebelah Aidil.
Ia mencoba bicara seperti menanyakan, apa kau baik-baik saja, dan sebagainya namun Emily tetap diam. Sesekali wanita itu memandangi kaca disebelah mobilnya membuat Aidil tidak berniat mengganggunya.
Hingga beberapa menit kemudian Aidil membelokan mobilnya disebuah apartemen kecil dua puluh menit dari rumah Rangga. Jika mereka kemari saat rutinitas sedang padat mungkin akan menghabiskan satu jam lebih. Namun disaat lenggang seperti ini hanya 20 menit.
Emily masih terdiam saat Aidil menghentikan mobilnya disebuah basement. Dan keluar mengambil koper Emily. Basement tersebut terasa sepin, tidak terlalu banyak mobil disana, berbeda dari parkiran biasanya. Mungkin karena apartemen tersebut tidak terlalu banyak penghuni sehingga kendaraan disana terbilang sedikit.
Setelah mengeluarkan koper milik Emily, barulah Pria usia 23 tahun tersebut membuka pintu untuk Emily.
"Istirahat dahulu. Kau kelihatan lelah."
Emily mendengarkan dengan baik, namun ia tidak menjawab sepatah katapun. Pun ketika mereka akhirnya tiba disebuah pintu unit milik Aidil Emily diam sejenak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.