Di Ujung Hari

5 0 0
                                    

Hampa yang kumau ini,
Hampa yang kuinginkan ini,
Membangun aku.

Aku merayap untuk memelukku sendiri, menemukan siapa aku, mengumpulkan puing dan membangun diri ini dalam senyap.

Lalu, hadirnya kamu sebagai senja yang aku tahu faktanya takkan seindah rupanya.
Sedikit lebih lama, kupertahankan karena kumencintai pagiku walaupun harus melewati malam.

Tapi daripada lara yang kian menyesap darahku untuk menunggu senja, aku lebih memilih gulita malam. Beratus ratus hari, aku menikmati gelap yang tak kusenangi ini. Namun, justru aku tahu bagaimana aku berjuang melihat rembulan yang tak selalu ada saat malam membuat diri ini hidup dan berdamai memeluk diri tersenyum menatap bertaburannya bintang.
Maaf, menunggu senja dan mengakhiri senja sebagai penyisip hari tak pernah menjadi kebahagiaanku..

Senjamu membuatku berjalan sendirian di ujung hari menjemput ratusan bintang kala malam.

Singkatnya hadirmu bisa membantuku menemukan aku jauh lebih tegas berdiri untuk diriku.
Terima kasih.

- clovazeus
Surabaya, 2 Desember 2019
Pukul 10.15 WIB

LembarWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu