6.2K 616 42
                                    

Pretty or ?

Sembari diobati, Naruto menceritakan tentang yang ia alami di rumahnya. Ya.. namanya juga anak kecil, semua keluar apa adanya, tanpa di tambah-tambah ataupun di kurangi. Pokoknya kalau kalian mau tanya kalian cantik apa ngga, tanya anak kecil deh. Jujur pasti jawabannya.

Setelah memplaster luka Naruto, Mikoto menatap Naruto yang juga sudah mengakhiri ceritanya dengan kejadian tadi siang sebelum ia ditemukan Sasuke di taman.

"Naru mau tinggal sama Baa-chan?"tanya Mikoto begitu saja. Membuat Naruto menatap Mikoto polos dan Sasuke yang agak terkejut.

'Tidak masalah sih. Naru juga imut'

Big SECRET! Sasuke, 10 tahun, masih sekolah dasar. Kelas 5, selalu tampil keren dan cool di hadapan teman-temannya. Tinggi semampai di usianya yang masih kecil menyukai hal-hal imut nan menggemaskan dan juga manis, tapi bukan manis makanan. Salah satu contohnya Naruto.

Menurutnya, kalau saja Naruto lebih berisi, pastilah lebih-lebih lagi keimutannya dan kemanisannya. Bisa-bisa diabetes dia lihat Naruto terus.

"Naru boleh?"tanya Naruto balik. Matanya yang semula tampak kosong berbinar.

"Emm. ."Mikoto mengangguk dan mengelus sayang rambut Naruto.

"Naru mau!"Naruto berseru senang dan kemudian memeluk Mikoto erat.

"Terima kasih.. Kaa-chan"tanpa diperintah. Naruto memanggil Mikoto dengan sebutan Kaa-chan.

"Kaa-chan?"

"Eumm"Naruto melepas pelukannya dan menatap Mikoto dengan pandangan anak kucing minta di pungut.

1 KILL

"Aa~ tentu sajaa~~"dengan girang Mikoto berbalik Naruto erat. Ya siapa tidak senang dapat anak unyu-unyu cem Naruto ini? Sasuke masih terbilang anak kecil. Tapi sudah tidak ada imut-imutnya lagi.

"Arigatou Kaa-chan"Naruto memeluk Mikoto makin erat. Hatinya terasa hangat. Dan ia suka. Tanpa sadar air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Nah, berarti mulai sekarang Sasuke adalah Nii-channya Naru, okey?"Mikoto melepas pelukannya dan memutar tubuh kecil Naruto kearah Sasuke.

Naruto menatap Sasuke dengan mata berkaca-kacanya.

"Sasuke Nii-chaan"panggil Naruto dengan suara imutnya, ditambah senyuman manisnya dan air mata bahagianya yang menetes.

2 KILL

Kami-sama... Sasuke tidak kuat. Lihatlah gigi susu mungil yang terlihat rapi saat ia tersenyum itu. Sasuke angkat tangan. Semoga jantung besok-besok sehat-sehat. Terutama kadar glukosanya. Pipinya tidak gembil saja sudah semanis itu. Apalagi kalau sudah tembam seperti anak pada umumnya? Tolong sepertinya Sasuke akan butuh suntik insulin.

"Cha. Kaa-chan akan mengabari Tou-chan dulu. Naru sama Sasu-Nii dulu, okay?"Mikoto mendudukkan Naruto di samping Sasuke lalu pergi untuk mengambil handphonenya dan mengabari suami tercintanya.

"Hei. Nii-san sudah bilang. Anak laki-laki tidak boleh cengeng, kan?"Sasuke mengusap kedua mata Naruto. Menghapus air mata yang tampak masih menggenang.

"Hehe.. tapi ini kan Naru nangis karena Naru gembira..."sahut Naruto.

"Dasar"Sasuke mencubit pelan hidung kecil Naruto. "Ada-ada saja kau ini"
.
.
Fugaku pulang lebih cepat atas permintaan sang Istri.  Sebelum ia pulang, ia sudah membicarakan perihal Naruto pada Minato yang kebetulan sedang berkunjung ke perusahaannya. Mendapat jawaban yang membuatnya ingin marah, Fugaku segera pulang setelah Minato pun pamit pulang.

Pretty or ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang