다섯

5.9K 571 53
                                    

Pretty or ?

Naruto berusia 8 tahun sekarang. Sekolah dasar. Sementara Sasuke sekolah menengah pertama. Saat ini Naruto sedang berdiri di depan gerbang sekolah Sasuke untuk menunggu Sasuke dan pulang bersama. Dan betap kesalnya ia melihat banyak perempuan yang menempeli Sasuke. Terutama gadis pirang bermata violet. Yang sedang memeluk tangan kakaknya.

"Ish. Genit"kelas Naruto.

"Nii-chaan!!"Naruto berteriak kesal saat melihat Sasuke tidak menunjukkan adanya tanda-tanda untuk melepaskan tangan perempuan itu.

"Oh. Naru"melihat Naruto, Sasuke segera menyentakkan tangan perempuan yang kita tahu bernama Namikaze Naruko dan berlari menghampiri Naruto.

-chup-

"Sudah lama?"tanya Sasuke setelah memberi ciuman singkat di bibir yang sedang pout itu.

"Uhm! Dan Naru kesini bukan ingin melihat Nii-chan dikerebungi perempuan-perempuan genit seperti mereka"ujar Naruto melipat kedua tangannya. Memicing kesal pada Sasuke. Sasuke tersenyum melihat wajah cemberut Naruto.

"Maaf, maaf. Tidak akan lagi, hm? Ayo pulang"ajak Sasuke.

"Gendong"Naruto mengangkat kedua tangannya, minta gendong. Ngambek.

Tidak menolak, Sasuke pun segera meraup tubuh yang mungil itu dan membawa menuju halte bus. Mereka sudah biasa pulang pergi menggunakan bus. Toh sekolah mereka juga bersebelahan. Dan orang tua mereka tidak melarang. Justru senang melihat mereka berdua tidak manja dengan harta yang mereka berikan.

"Anak sial itu..."geram Naruko melihat tingkah Naruto pada Sasuke.

>>at Home

"Kaa-saaaan~"Naruto berlari meninggalkan Sasuke yang berjalan membawa tasnya di belakang.

"Ara.. ada apa dengan anak manis Kaa-chan, hum? Kenapa berteriak?"tanya Mikoto menangkap tubuh Naruto yang berlari kearahnya.

"Sasu-nii nakal! Ia menempeli perempuan-perempuan genit disekolahnya. Naru tidak suka!"jelasnya. Membuat Mikoto tertawa mendengarnya. Anaknya yang kedua itu memang sudah seperti magnet untuk kaum hawa. Dan semenjak mereka mengangkat Naruto 3 tahun silam. Timbul perasaan protektif pada Naruto. Mereka yang dewasa mengerti perasaan apa itu. Tapi Naruto, ia hanyalah anak-anak yang hanya mengerti ia tidak suka Sasuke didekati orang lain.

Mikoto memperbaiki rambut Naruto yang sudah cukup panjang. Sepunggung. Naruto tidak ingin memotongnya. Ia suka rambut panjang. Ia jadi kelihatan cantik.

"Sudah Naru marahi?"tanya Mikoto.

"Sudah! Naru juga sudah menghukum Nii-chan yang nakal!"seru Naruto semangat.

"Ya. Kau sudah membuatku lelah menggendong tubuh gemuk mu itu"ejek Sasuke yang sedang meminum es teh -eh biar keren deh ice tea milik Mikoto yang ada di meja ruang keluarga.

"Naru tidak gemuk!"sensitif. Naruto model cilik satu ini sangat sensitif masalah badan.

"Iya-iya. Tidak gemuk. Hanya gempal"usil. Sasuke itu memang paling usil sama Naruto. Kalau belum menangis, belum berhenti dia mengusili adik tercintanya itu.

Mata itu berkaca-kaca. Wajahnya memerah lantaran menahan kesal. Dan

"Huwaaaa Kaa-chaaan!!! Naru tidak gemuukk~~!!!"pecahlah sudah tangisannya. Mikoto mendeatglare Sasuke. Anaknya ini. Memang paling usil sama Naruto.

Mikoto mengangkat tubuh Naruto dan menaruhnya dalam gendongan Sasuke.

"Tanggung jawab"ujarnya datar, lalu meninggalkan Naruto yang masih menangis keras dengan Sasuke yang menatapnya tidak percaya. Sudah berbuat kok tidak mau tanggung jawab -_-

Pretty or ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang