Gundik adalah perempuan bumiputera yang tinggal di rumah orang Eropa tanpa ada ikatan pernikahan untuk memenuhi kebutuhan dapur dan kasur.
Nyai adalah panggilan yang diberikan pada seorang gundik.
Jadi gundik itu biasanya dipanggil Nyai. Nyai Ontosoroh, Nyai Mariah dan sebagainya.
Karena orang Eropa juga perlu memenuhi kebutuhan biologis mereka di Hindia-Belanda maka mereka memilih memiliki seorang gundik. Mereka tinggal pilih dan panggil saja yang mereka suka.
gundik dapat memenuhi kebutuhan kasur dan juga dapur sekaligus. Tidak perlu repot pergi ke rumah bordil dan menyewa pembantu. Ditambah tidak ada ikatan secara resmi sehingga mereka bisa memperlakukan dan meninggalkan gundik mereka sesuka hati.
Sering kali mereka mendapat perlakuan kasar, anak dari Nyai diakui atau enggak, Nyai langsung dikeluarin dari rumah, semuanya terserah tuan Eropa. tetapi semua itu tidak menghalangi perempuan bumiputera untuk menjadi gundik karena anggapan dengan menikahi laki laki Eropa akan mengangkat derajat sosial mereka.
Meskipun begitu pandangan mengenai pergundikan ini dianggap hal yang buruk bagi orang Eropa maupun bumiputera karena tidak adanya ikatan pernikahan. Apalagi orang Eropa yang menganggap bumiputera rendahan sehingga tidak pantas untuk dinikahi. Tetapi dilain sisi mereka tidak bisa memungkiri keperluan biologis juga.
YOU ARE READING
Bara Jiwa : historical fiction
Historical Fiction"tahu apa ratu Wihelmina tentang aku yang harus makan nasi tiwul untuk dapat sekolah?" bara jiwa Laras yang penuh semangat dan juga dendam tidak akan pernah padam sekalipun dimatikan.
