Lelaki Pertama

29 1 0
                                    

Yang pertama. Umurnya diatasku setahun. Kami bisa dekat karena aku selalu pergi ke pasar setiap subuh dan aku selalu berbelanja di toko dia. Dia sendiri yang melayani pembelinya, tokonya milik ibunya. Menjual bermacam sayuran dan racikan masakan instan. Tokonya selalu ramai, pembelinya kebanyakan ibu-ibu, dan diantara ibu-ibu tersebut, ada aku yang jadi paling muda, dan mungkin jadi pusat perhatiannya. Pendekatan dimulai sejak dia yang selalu menyapaku setiap pagi. Baik ketika aku berbelanja di tokonya maupun hanya lewat saja. Sampai pada berbagi pesan sms hingga dia menawarkan diri untuk mengantarkan aku pulang sekolah dan ekskul beberapa kali.

Parasnya termasuk indah. Dia lelaki keturunan cina-sunda yang masuk dalam kategori berhasil untuk disebut tampan. Saat itu rambut yang sedikit acak-acakan bisa dibilang sedang tren, dan dia keren sekali, terutama saat memboncengku beberapa kali menggunakan motor modifikasi merk Satria FU. Aku tidak ingat banyak apa yang dia katakan. Tapi, dia biasanya selalu ada ketika aku perlu, dan menjadi penyemangat pagi ku waktu itu. Aku semakin rajin pergi ke pasar semasa aku menyukainya.


Kuceritakan pada Iqbal MuhammadWhere stories live. Discover now