Wanita itu

14 1 0
                                    

Adapun wanita itu, aku lihat kehidupannya di media sosial. Aku tidak pernah menaruh amarah apapun selain kejadian itu, sudah ku lupakan, tapi tetap saja berbekas. Perkataan dan keangkuhannya masih terekam jelas di memoriku.

Dari apa yang ku lihat di medsos, dia sudah menikah, tentunya dengan lelaki lain, pesta pernikahannya meriah, dia terlihat bahagia dan cantik. Namun ironis, rumah tangganya tidak secantik dirinya, dari apa yang ia curahkan di media sosial, sepertinya dia ditinggalkan oleh suaminya saat anak mereka sedang lucu-lucunya.

Seperti pasangan menikah muda yang belum siap lainnya, alasan perceraian mereka pasti karena ketidak dewasaan si pria dan sikap tidak sabaran wanita. Aku kira begitu. 

Sekarang wanita itu bekerja. Aku yakin, ibu dan ayahnya pasti bisa mencukupi kebutuhan ia dan anaknya. Tapi karena rasa tanggung jawabnya, jadilah ia bekerja keluar kota, meninggalkan anaknya. Dan curahan hatinya yang paling banyak sekarang adalah tentang kerinduannya pada anaknya. Sad. 

Aku pernah bertemu beberapa kali dengannya, dia pelanggan setia pempekku, tapi setiap dia jajan, yang membelinya selalu adiknya, sementara dia selalu terduduk di motornya. Kalian bisa bayangkan alasannya.


Kuceritakan pada Iqbal MuhammadWhere stories live. Discover now