E

276 42 20
                                    

❇❇❇❇❇

45. "I'm sorry.. "

❇❇❇❇❇

❇❇❇❇❇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..................

"Nanti jika saya tak ada.. Sayang kena jaga diri elok-elok tau.. Jangan terlalu busy dengan kerja.. Sesekali keluar ambil angin.. Nanti jadi lagi macam ni.. "

"Macam ni apa? " Satu jelingan tajam diberikan.

"Amboi jelingan.. Menusuk ke jantung sayang.. "

Wonho masih galak mengusik. Biarkan diri Jihyo mengamuk asalkan dia dapat menyimpan segala memori indah tentang mereka berdua.

"Mengada.. Awak tahukan awak janji apa dengan saya? "

Wonho tersenyum kecil, juraian rambut Jihyo diselit kemas ke telinga. "Janji? Hmm.. Yang mana satu? Banyak janji ni.. "

"Ha.. Mula la tu! "

"Whoahhh garang sungguh.. Janji yang saya takkan pernah tinggalkan kesayangan saya? Itu? "

Jihyo mula memasang wajah senyum. Nakal sungguh lelaki dihadapannya ni.

"Awak tahu.. "

"Tak.. "

"Cium jugak dekat sini kang.. Mulut tu menjawab je.. " Jeling Wonho sekilas, laju Jihyo menutup bibirnya. Tahu takut.

"Saya Kim Wonho takkan pernah berfikir untuk melukakan hati wanita yang saya sayangi.. Kim Wonho perlukan Choi Jihyo bukan sekadar teman berbual.. Tapi sebagai peneman hati hingga ke titik hembusan terakhir Kim Wonho.. Dan bagi saya.. Kim Jihyo adalah soulmate bagi Kim Wonho.. "

Jihyo memandang lama lelaki disebelahnya yang masih memandang ke depan tanpa menoleh ke arah dirinya. Wajah yang penuh tanda tanya.

"Wae.. "

"Anii.. Janji dengan saya.. Sentiasa jaga diri.. " Bibirnya menguntum senyuman lembut.

"Untuk keseribu kalinya Kim Wonho.. Saya pandai jaga diri saya.. Jangan risau.. "

"Disebabkan awak terlalu pandai la saya jadi lagi risau tahu.. Tolong ingat pesan saya ni.. " Genggaman erat diberikan.

"Iya.. Ehh sekejap.. " Laju jarinya menekan butang hijau yang tertera diskrin telefon.

Wonho hanya tersenyum melihat terlerainya genggaman tangan mereka berdua. Fikirannya mula melayang jauh, jauh memikirkan masa depan mereka berdua. Mengandaikan bahawa jika Jihyo tahu akan identiti sebenarnya, tahu akan dia adalah penyebab utama kematian ibu kesayangannya. Jihyo pasti membenci dirinya seumur hidup.

"Mwo.. Choi Namjoon!! Kau jangan main-main..!!"

"Wae honey?" Laju Wonho berdiri disebelah Jihyo.

H.E.R.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang