Chapter 3

1.7K 177 14
                                    

Guest star:

1. Tadashi Hamada from Big Hero 6.

2. Elsa from Frozen.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jadi, hari ini, aku akan menjalani pemeriksaan apalagi, Dok?"

"..."

BoBoiBoy memandang heran dr. Tadashi yang sedang melamun. Entah apa yang sedang dipikirkannya, BoBoiBoy tidak mengetahuinya.

"Dokter Tadashi!"

Dokter Tadashi langsung tersentak begitu BoBoiBoy memanggil namanya. Ia kembali menatap BoBoiBoy yang sedang kebingungan.

"Eh, maaf. Kamu tidak akan menjalani pemeriksaan lagi. Kalau saya boleh tanya, apakah kamu mengalami sesuatu kejadian lagi hari ini?" tanya dr. Tadashi.

"Iya, Dok. Tadi pagi, kepalaku sangat pusing. Tapi, cuma sebentar aja," balas BoBoiBoy santai.

Dokter Tadashi menampakkan ekspresinya yang sedikit terkejut. Ia mengingat bahwa gejala itu ada di salah satu daftar dari gejala yang dialami oleh seorang penderita penyakit yang ia takutkan.

Dokter Tadashi bingung bagaimana caranya menjelaskan tentang penyakit yang sudah diidap BoBoiBoy, yang tercantum di kertas analisis lab. dan foto hasil CT-Scan kemarin. Ia tidak mau membebani bocah yang masih kelas 5 ini.

Melihat wajah dr. Tadashi yang sepertinya begitu banyak pemikiran, BoBoiBoy langsung angkat bicara.

"Sebenarnya aku sakit apa ya, Dok?"

Pandangan dr. Tadashi dan BoBoiBoy saling bertemu.

"Ehm, sebenarnya... ada... sesuatu... di... bagian dalam... kepala... kamu," ujar dr. Tadashi seraya menunjukkan kepalanya sendiri.

BoBoiBoy mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Kepala aku? Memangnya kenapa?"

Dokter Tadashi hanya menggigit bibir bawahnya bingung. Ia tidak tahan untuk terus menjelaskan semuanya kepada BoBoiBoy.

Kemudian suasana di ruangan serba putih itu mendadak hening. Hanya terdengar suara hembusan angin pelan yang keluar dari Air Conditioner.

Dokter yang berasal dari Tokyo itu menarik nafas panjang. Dan akhirnya mengembuskannya secara pelan.

"Begini, kejadian yang kamu alami itu tidak sembarangan, BoBoiBoy. Mulai dari sakit kepala hingga kamu lupa jalan dan sebagainya. Karena hasil dari analisis lab. dan foto ronsen kemarin itu menyatakan pada bagian dalam kepalamu, tepat di otak, sel-sel yang ada di sana diprogram secara urut yang mengarah pada penghapus..."

"Dokter, aku nggak ngerti,"

Penjelasan dr. Tadashi dengan nada terpatah-patah langsung berhenti ketika BoBoiBoy mengatakan bahwa ia tidak mengerti dengan arah perbincangan dokter tersebut. Dokter Tadashi menatap wajah polos yang ada di depannya. Yang membuat dia semakin tidak tega untuk berbicara.

Namun, bagaimanapun juga, pasien berhak tahu.

"Singkatnya, kamu terkena Sindrom Alzheimer," ujar dr. Tadashi seakan-akan menelan buah yang paling pahit di dunia.

Do I Remember You?Where stories live. Discover now