Chapter 4

1.7K 173 14
                                    

Well, ini adalah fanfiksi. Terserah para readers mau berpikir BoBoiBoy terkena penyakit ini karena keturunan, kondisi lingkungan, atau yang lainnya. Use your imagination saja :D. Kalau dari sudut Author, saya sengaja memilih penyakit Alzheimer ini karena pas untuk BoBoiBoy yang pelupanya terkadang kumat di kartunnya.

Maafkan saya karena telah membuatmu menderita di ff ini, BoBoiBoy :(. *dijitak

Oke, silakan menikmati chapter ini. Chapter ini konfliknya lumayan dan agak sedikit sadis.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jadi, kamu belum mengetahuinya, Fang?"

Fang menatap datar ke arah dr. Tadashi.

"Belum, Dok."

Dokter Tadashi menghela napas panjang.

"Sebaiknya kau dengar saja dari mulut BoBoiBoy sendiri."

"Tidak mungkin, Dok."

Fang mengubah posisi duduknya menjadi tegap. Percakapan dari tadi membuatnya sedikit tidak nyaman.

"Aku rasa, dia merahasiakannya, Dok," ucap Fang dengan nada sedikit kecewa.

"Kalau begitu, aku juga merahasiakannya."

"Dok, tolonglah. Beritahu aku apa yang terjadi sebenarnya,"

"Apa kamu pikir berbicara itu mudah, Fang?"

"Apa Dokter pikir, sesuatu yang mengganjal di hati itu sesuatu yang mudah?"

Fang dan dr. Tadashi saling tatap-menatap dengan perasaan campur aduk.

"Oke, Dok. Aku mengerti kenapa bisa rahasia. Tapi, apakah Dokter tidak bisa melihat? Aku sebagai kakaknya tidak tahu apa yang terjadi dengan adiknya sendiri. Aku harus menahan rasa penasaranku sendiri. Bahkan, perasaanku tidak enak. Kalau tiba-tiba sesuatu terjadi dengan BoBoiBoy, bagaimana?" ucap Fang nyaris emosi.

Kali ini dr. Tadashi diam memandang Fang.

Fang mendengkus kasar. Lalu beranjak dari kursi di hadapan sang dokter.

Fang menyentuh gagang pintu. Bersiap-siap angkat kaki dari ruangan yang memuakkan ini.

"Sindrom Alzheimer."

Rasanya jantung Fang berhenti berdetak. Ia kemudian berbalik badan untuk menatap dr. Tadashi.

"Sindrom?" tanya Fang dengan suara serak.

Dokter Tadashi hanya menunduk pasrah. Sebenarnya ia juga tak tega menyebutkan apa yang terjadi dengan BoBoiBoy saat ini.

Fang tahu, penyakit sindrom tidaklah main-main. Tentu saja pengetahuannya tentang penyakit ada karena ia selalu disuguhkan dengan pelajaran sains di sekolahnya.

Mendadak otak Fang dipenuhi beberapa pernyataan negative thinking.

"Alzheimer adalah penyakit dimana memori seseorang akan dihapus. Jadi, BoBoiBoy akan lupa segalanya. Cara ia berjalan atau bahkan sampai lupa dengan dirinya sendiri."

"Huh?"

"Lebih parah lagi, gejala BoBoiBoy juga mendekati kanker."

Fang merasakan sesuatu keras jatuh menimpa kepalanya. Katakan bahwa semua yang ia dengar hanyalah mimpi semata.

Do I Remember You?Where stories live. Discover now