102. Love At Home : Part 2

193 27 5
                                    

Note Author: Kalian semua jangan putar dulu musik yang ada di atas! Nanti akan ada Note lagi dimana kalian boleh memutar musik yang sudah saya pasang. Diharapkan para pembaca bisa mengikuti intruksi saya agar bisa mendapatkan sensasi membaca, Terima kasih.

Note Author : Karena wattpad masih error jadi ketika kalian memutar lagu diatas, dan jika di scrool kebawah makan lagunya sendiri akan terpause secara tiba - tiba. Untuk mengatasi masalah itu Saya mohon kepada kalian untuk mendownload lagu yang berjudul Dan Shay 10.000 hours feat Justin Bieber. Diharapkan para pembaca bisa mengikuti Intruksi saya dengan baik.

  "Kau ditantang berduel dengannya?".

   "Ya".

   Kini Sanda sedang mengintrogasi Anugrah tentang kejadian tadi siang, tapi introgasinya tidak setegang yang dibayangkan. Anugrah diintrogasi sambil bermain game battle royale tersebut bersama dengan Lia, Alice dan juga Clara di mode Squad.

   "Kau ini, bukankah sudah kubilang untuk tidak berurusan dengan bahaya?" Tanya Sanda yang wajahnya kembali marah.

   "Ya. Lagian juga ini juga bagian dari pekerjaan"

   "Dor" "Dor" "Dor".

   Anugrah menjawabnya dengan wajah yang terlihat agak malas sambil menembak - nembaki musuhnya digame tersebut.

   "Apanya yang pekerjaan? Nyawamu itu lebih penting dari pada sebuah pekerjaan, pangeran. Jika tidak ada Lucina disana bagaimana nasibmu?" Tanya Sanda yang masih belum selesai mengomeli Anugrah.

   "Eh ada step! Ada step! Ada step!" Reaksi Anugrah langsung panik melihat ada step atau jejak kaki dipeta yang bertanda ada musuh didekatnya. Saking waspadanya terhadap step tersebut, posisi Anugrah langsung berubah yang tadinya tiduran langsung berubah menjadi duduk tegak dikasurnya.

   "Kau dengar tidak yang aku bilang?!" Sanda kembali marah melihat Anugrah tidak mendengarkan kata - katanya yang tepat duduk disbelahnya.

   "Ya, denger" Jawab Anugrah yang masih berusaha mencari musuhnya dengan wajah yang terlihat jeales kepada Sanda.

   "Kalau kau dengar, kau harus-".

   "TUH DIA! EM, MATI LU! WUHUY, lumayan dapet M24nya" Anugrah tidak mempedulikan apa yang baru saja Sanda katakan, ia keasikan bermain gamenya tersebut.

   Ekspresi Sanda semakin kesal melihat Anugrah semakin tidak mempedulikan semua ucapan yang baru saja dia katakan. Saking kesalnya wajaah Sanda sangat memerah seperti teko panas yang meluap - luap mengeluarkan asapnya.

   "Bagaimana? Seru tidak gamenya?" Tanya Anugrah ke lainnya.

   "J-Jika tuan senang maka aku juga senang" Kata Clara yang tersenyum sambil memejamkan matanya, tapi senyumnya itu terlihat meragukan. Ia mulai terlihat seperti Lucina yang kewalahan bermain bersama tuannya itu.

   "Sepertinya kakak mulai sedikit menyukai game ini" Kata Alice.

   "Kau benar, game ini seru sekali" Sementara untuk Lia, dia terlihat sangat menikmati game tersebut.

   "Kuylah ke Pochin-" Sebelum Anugrah menyelesaikan kata - katanya itu dengan ekspresi tersenyum, Sanda tiba - tiba langsung mengambil Handphonenya Anugrah.

The Retun Of Hero [SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI TOKOPEDIA, BUKALAPAK DAN SHOPEE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang