Aku berkesempatan kuliah di Korea Selatan untuk student exchange selama satu semester. Suatu hari, aku butuh senior yang mau bantu kasih buku referensi selama di kampus. Temanku memberikan kontaknya. Begonya, dia salah ngasih nomor.
Nomor yang dia k...
Wah... ada ya orang tidak kenal tiba-tiba mengirim pesan seperti itu di DM. Aku mendecak lidah. Tak kuhiraukan pesan itu. Paling-paling fans yang nyasar karena dulu aku pernah memaki BTS di Twitter.
Bersamaan ketika hendak mematikan laptop, aku menerima telepon dari Naina. Wih. Tumben ia menelepon semalam ini? Biasanya paling-paling sekadar kirim chat.
"Woi, please. Gue mau nanya lo tapi jawab jujur!" Seruan Naina membuat keningku mengernyit.
"Kenapa lo dateng-dateng ngegas, udah kayak debt collector."
"Eh, serius. Grup Kakao Sasaeng lagi rame jingan."
"Lah, terus? Apa urusannya sama gue?"
"Gue sih nggak mau suuzon sama lo. Tapi lo beneran dijadiin bahan obrolan nih. Ada yang kirim foto lo di belakang kampus. Lo ngapain, jing?"
Praktis saja jantungku mencelos. WADUH AKU KETAHUAN NIH? Aku terdiam selama beberapa saat.
"Kaga pernah gue ke belakang kampus. Serem gitu. Ngapain?"
"Si goblo malah balik tanya. Kemarin ada sasaeng yang buntutin member Bangtan keluar dari dorm. Terus, ketemu sama orang di belakang hutan kampus. Pas gue lihat fotonya yang nggak jelas, gue ngenalin lo tahu! Kan itu baju lo pake buat ke kampus!"
Aku memutar bola mata ke atas. "Iya, oke. Seumpama nih kalau itu emang gue, emang mereka mau ngapain?"
"Ih, lo nggak ngerti aja ya gimana ganasnya sasaeng kalau udah berulah. Besok pagi-pagi banget kita ketemu deh! Please. Darurat banget nih. Gue khawatir sama lo, jing."
"Iya, iya. Ya elah... nggak usah lebay. Gue bisa mukul orang."
Sambungan terputus. Sial. Aku jadi kepikiran kan! Ah... semua ini gara-gara bocah berengsek itu. Jadi runyam masalahnya.
Aku buru-buru mengirim pesan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Namun, pesan itu tak kunjung dibaca.
*
Seperti dugaanku. Naina berjalan tergesa-gesa menuju taman, mendekati aku yang duduk seorang diri di salah satu kursi sambil menyedot banana uyu. Ia ngos-ngosan begitu sampai di sampingku dan merebut minumanku sampai tandas.
"Ckck. Dateng-dateng main samber aja."
Begitu selesai menghabiskan minumanku, Naina memandangku dengan bola mata memelotot.
"Ngaku lo, udah pacaran sama member BTS ya??!!"
Aku membekap mulut sialannya sebelum orang di sekitar kami menoleh.
"Siapa coba yang pacaran." Aku mendecak lidah. "Lagian temen-temen lo ngeri amat sih. Mending lo keluar dari sekte sasaeng deh."