after #3

1.3K 255 28
                                    

dan sejak itu hyunjin putuskan untuk ikuti saran ryujin.

hyunjin telah bulatkan tekadnya untuk cari kim seungmin saat kembali ke indonesia.

hyunjin isi liburan semesternya dengan kembali ke negara asalnya. setelah kabari teman-temannya, hyunjin diajak untuk lakukan pendakian ke salah satu puncak di jawa tengah.

'biar gak galau.' begitu kata salah satu temannya yang marga han.

"lo langsung balik, jin?" choi bomin tanya sambil lihat layar di handphonenya.

"iya. lo?"

"iyanih," bomin tunjukkan layar handphonenya yang berisi sebuah room chat. "mama udah jemput."

hyunjin tergelak selepas dengar jawaban dari sahabatnya. "lo gak berubah-berubah dari sma? masih juga anak mama?"

bomin mendengus tak terima. "daripada lo. galau mulu kerjaannya. gue sampe capek dengernya."

si hwang tatap tajam tak terima lelaki di hadapnya, lalu dibalas dengan kekehan.

bomin layangkan satu tinju ringan di bahu kanan si hwang. "udah bro, jangan galau-galau. kalo jodoh pasti ketemu, kok. sabar aja."

si hwang terkekeh lalu angguk ringan. "iya, makasih. udah cabut gih! kasian mama lo nungguin."

dibalas dengan tatapan sinis. lelaki dengan marga choi langkahkan kakinya menjauh dari hyunjin yang masih berdiri bingung di tengah stasiun.

hyunjin putuskan untuk istirahatkan dirinya sejenak sebelum kembali ke rumah. langkahkan kakinya pada sebuah cafe di tengah stasiun.

hyunjin saat itu tengah mengantri saat tatap ke semua arah di ruangan cafe.

dan pemandangan itu kejutkan dirinya.

wajah yang hyunjin kenal betul. bibir plum yang hyunjin tahu rasanya. surai coklat kesukaannya. segala tentangnya yang hyunjin suka.

lelaki yang dikasihnya.

hyunjin tak tahu pencariannya akan betul-betul semudah ini.

kurang lebih tiga menit terlewati dan tak ada satu pun patah kata yang keluar dari salah satu lelaki bermarga hwang dan kim yang sekarang duduk berhadapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kurang lebih tiga menit terlewati dan tak ada satu pun patah kata yang keluar dari salah satu lelaki bermarga hwang dan kim yang sekarang duduk berhadapan.

americano yang digenggam seungmin mulai encer karena es di dalamnya telah mencair.

seungmin kehilangan nafsunya.

jangankan untuk minum. telan ludah pun rasanya sulit karena ia masih terkejut.

yang lebih tua berdeham gugup, akhirnya pecahkan keheningan setelah lamanya.

"so, how are you doing?" basa-basi. katakan kalimat basa-basi. padahal sesungguhnya begitu banyak kalimat yang ingin dikatakan maupun ditanyakan lelaki itu pada lelaki di depannya.

seungmin masih pilih untuk tatap meja di depannya, tak berani beri atensi pada yang lebih tua. "i—i am great, of course."

hyunjin hela nafasnya. "nyatanya cuma gue yang masih berharap sama lo,"

"padahal gue udah janji sama ryujin buat gak nyerah sama lo."

si kim mulai beranikan untuk pindahkan atensinya. tatap si hwang yang beri pandangan dingin. "ryujin?"

"mantan gue."

otomatis dahi yang lebih muda berkerut. kedua alisnya nyaris bertemu satu sama lain. "cewek lo sebelum yang sekarang? ngapain lo janji-janjian sama mantan lo? lo gagal move on—"

"lo tuh bego apa gimana sih!" hyunjin dekati kata frustasi karena lelaki di hadapannya tak paham maksudnya.

seungmin juga sama frustasinya, ia sungguh tak paham.

"cewek gue yang waktu itu di us, seungmin. yang gue bilang pas main tod."

seungmin usaha keras untuk kembalikan memorinya yang sudah repot-repot ia hilangkan. kemudian dahinya berhenti berkerut setelah ingatannya kembali.

"hah? lo putus sama dia?"

perasaannya campur aduk, sesungguhnya. secercah harapan hampiri dirinya. tapi tetap saja, seungmin tak yakin.

"don't say it's all because of me. gue gak mau disalahin. you have your own decision back then," seungmin ujar tegas. kembali ingat soal percakapannya waktu itu dengan si hwang saat habiskan malam tahun baru berdua soal masa depan mereka.

hyunjin terkekeh. "i get caught. she saw your folder."

kim seungmin bingung, lagi. "my folder?"

"gue bikin folder buat foto-foto lo—"

"gosh—how stupid—"

"she decided it by herself. gue udah gak bisa apa-apa waktu dia bilang mau putus,"

"kita pisah baik-baik. gak pake emosi. gak pake marah-marah. turns out i heard an information of her lagi deket sama anak design seminggu kemudian. ternyata dia juga udah punya yang baru," hyunjin terkekeh pelan.

"kadang takdir emang semain-main itu. i found you here. gak pake susah-susah nyari. tadinya gue mau nanyain alamat lo ke tempat lo kerja, tapi nyatanya gue gak harus lakuin itu, seungmin. we accidentally meet here." hyunjin jelaskan panjang.

"mau, ya? tebus enam bulan ke belakang? if you remember, kita bahkan gak putus, seungmin. we're still boyfriends."

seungmin tatap mata lelaki di depannya lekat-lekat. pasang matanya pancarkan keyakinan dan harapan. teduh. begitu teduhnya seungmin ingin rengkuh badan yang lebih tua.

seungmin naikkan kedua sudut bibirnya. anggukkan kepalanya karena tak ingin bohongi perasaannya yang masih sama.

 anggukkan kepalanya karena tak ingin bohongi perasaannya yang masih sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

udah ketemu lagi nih...
aku dikasih apa...
votenya ya...
review jugak...

𝐝𝐢𝐱 𝐣𝐨𝐮𝐫𝐬 [ seungjin ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang