SM - 6 (21+)

34.3K 1.6K 19
                                    

Warning :

1. Part ini khusus 21+ ya, ada beberapa adegan yang gak baik untuk berkembangan otak anak kecil.

2. Kalau ngak suka boleh diskip gak usah dibaca, tunggu part depan.

3. Udah ada peringatan kalau nekat bukan salah penulis 👌

4. Jangan lupa follow sebelum baca dan tinggalkan jejak setelah baca 🙂🙂

Selamat Membaca

🎄🎄🎄

Ketika membuka mata Vena tersentak kaget merasakan ada tangan yang memeluknya dari belakang. Dia memiringkan wajahnya sedikit, dan tersenyum ketika mendapati Kevin memeluknya. Melirik jam, ternyata ini baru pukul 4. Vena bergerak mencoba melepas kan diri dari Kevin ketika suara serak itu menyentak nya.

“Jangan bergerak terus star, kamu membangunkan yang dibawah” Vena melongo mendengar suara serak Kevin.

“Aku mau bangun Kevin, mau nyiapin sarapan. Lagi pula nggak usah aneh-aneh kamu masih sakit. Jadi tolong lepasin” bukannya terlepas pelukan itu justru bertambah erat.

“Biarin Bik Sumi aja yang siapin star, kamu disini temani aku. Aku memang masih sakit tapi bukan demam, sakitnya sekarang ganti sayang dan hanya kamu yang bisa mengobati” aku mengernyit bingung. Tiba-tiba Kevin meraih tangan kiriku dan membawanya ke atas benda diantara selangkangannya. Keras.

Aku menjadi cengo, bukannya menarik tanganku aku malah membiarkan Kevin membimbing tangan ku untuk mengelus juniornya.

“Dia bangun ketika kamu goda semalam Star, sekarang aku butuh kamu buat tidurin dia lagi” bisiknya sensual di telingaku.

Aku langsung menarik tangan ku dan bangun. “Maaf ya bapak Samudra saya tidak pernah merasa menggoda anda , yang tiba-tiba cium saya semalam siapa?” kataku ketus sambil bersedekap.

“Tapi kamu juga membalasnya star, kamu juga...”

“Aku hanya terbawa suasana Sam” kataku menyela ucapan Kevin. Pipiku terasa panas mengingat ciuman kami semalam. Tanpa membalas ucapannya aku berbalik dan berjalan menuju pintu.

“Hei kamu mau kemana star? Sayang kamu tega liat aku kesakitan terus, aku nggak mungkin mandi air dingin dengan kondisi ku yang seperti ini” pintanya memelas. Aku terus berjalan dan mengunci kedua pintu dikamar Ini.

Ketika berbalik aku lihat Kevin menunduk sambil mengacak rambutnya frustasi, mungkin dia berfikir aku tidak akan membantunya. Ketika melihat kakiku mendekat dia mendongak dan terkejut memandangku.

“Buka celana nya” perintahku langsung sambil bersedekap didepannya.

“Ha?” dia melongo menatapku. Aku berdecak sebal.

“Katanya tadi butuh bantuanku kan, sekarang buka celananya” dia tersenyum lebar.

“Jadi kamu mau kita ML star, tapi jangan disini nanti Aron bangun”aku memutar bola mata malas.

“Dengan kondisi kamu yang masih sakit, jangan mimpi Sam” Tanpa menunggu jawabannya, aku menunduk dan langsung nencium bibirnya.

Aku benar-benar menjadi Bintang Arvena Maharani yang liar seperti dua tahun lalu. Kami memang belum pernah ML selama pacaran tapi kami juga bukan pasangan suci yang tidak tahu cara memuaskan pasangan tanpa berhubungan intim.

Aku membaringkan nya kembali diatas ranjang tanpa memutus ciuman kami, dia melenguh tertahan ketika aku tanpa sengaja menyenggol juniornya yang sudah membengkak.

“Jangan berisik kalau tidak ingin Aron bangun,”bisikku sensual di telinganya.

Ciuman ku turun ke lehernya. Meninggal kan satu tanda di lehernya. Kemudian turun lagi kedadanya, aku berlama-lama didadanya dengan memainkan putingnya sambil melepas celananya dan memainkan juniornya dengan tanganku

“Ya Tuhan star. .. Jangan menyiksaku, aku nggak kuat sayang”ucapnya sambil mendesah tidak karuan. Aku mengangkat kepalaku untuk melihatnya.

“Diam dan nikmati, yang memimpin permainan ini aku Sam. Kalau kamu protes terus aku akan hentikan permainan ini tanpa kamu dapat pelepasan”ancam ku sambil tersenyum setan. Dia menggelengkan kepalanya dengan cepat.

“Jangan sayang, oke aku akan patuh tapi please jangan berhenti “ mohonnya. Tanpa menjawabnya aku langsng melanjutkan kegiatanku yang tertunda.

Sekarang aku berada di depan juniornya yang berdiri tegak dengan gagah. Aku benar-benar ingin menggoda Kevin. Aku meniup dan menjilat sekilas ujung juniornya, dia mendesis.

“Sayang please...” mohonnya, aku jadi tidak tega menyiksanya lebih jauh.
Juniornya aku jilat kembali dari atas ke bawah terus aku ulangi, hingga dengan tiba-tiba aku memasukkannya kedalam mulutku secara mendadak.

Kevin mendesah keras, entah kenapa desahannya membuatku menjadi bersemangat untuk memuaskan nya. Aku memaju mundurkan juniornya di mulutku secara teratur, dia benar-benar mendesah keenakan. Ketika aku merasa juniornya semakin membengkak, aku mempercepat gerakan ku.

“Ah star, aku akan sampai” ucapnya sambil mendesah. Tidak berapa lama dia benar-benar menyemprotkan spermanya di dalam mulutku. Aku langsung berlari kekamar mandi untuk memuntahkannya.

Ketika aku kembali Kevin masih berbaring diranjang dengan keadaan tubuh bawah yang telanjang dan senyum kepuasan.

Aku mendekat kearah ranjang untuk melihat Aron, anak itu benar-benar tidak terganggu dengan aktifitas kami.

Kevin memandangku dengan mata berbinar “Terima kasih star, tapi lain kali kalau aku sehat jangan pakai mulut kamu lagi ya” katanya sambil mengedipkan mata. Aku hanya memutar bola mata malas.

“Nggak ada lain kali ya Sam, kalau kamu udah sembuh silahkan main solo dikamar mandi” jawabku judes.

“Sekarang pakai celana kamu, dan temani Aron. Aku mau kebawah buat sarapan”dia tersenyum 100 watt.

“Siap nyonya” aku harus segera pergi dari ruangan ini karena jujur aku malu, bagaimana bisa aku menjadi begitu liar didepannya. Seharusnya tadi aku biarkan saja dia mandi air dingin, kalau sakit lagi ya diobati. Mau ditaruh dimana mukaku.

TBC

Terima kasih buat yang sudah baca, apalagi yang ninggalin jejak 🤭🤭🙏🙏

Enjoy

12 Februari 2020

SURROGATE MOTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang