Extra Part -3

22.7K 1.1K 57
                                    

Buat menemani malam minggu kalian, sesuai janji aku kasih extra Kevin-Vena 😁😁🤭🤭

Habis ini aku mau nulis dulu extra part nya Bagas, hari ini baik kan aku mau update 3 cerita sekaligus 🤣🤣

Hitung-hitung penebusan disaat karena kemaren nggak update,😄😄

Selamat Membaca
🍁🍁🍁

Butuh waktu 5 bulan untuk Kira berjuang didalam inkubator. Karena saat lahir bayi ini mengalami kelainan pada paru-parunya dan jantungnya sedikit bermasalah. Sehingga aku tetap meminta dilakukan perawatan intensif di rumah sakit sampai kondisinya mulai stabil, karena tidak mau mengambil resiko lebih berat. Beruntung si cantik yang ada didekapanku ini adalah bayi yang kuat, sehingga dia bisa bertahan dengan baik.

“Kamu harus sehat sayang, bunda akan menyayangimu seperti anak bunda sendiri.”

“Sudah siap star?”aku menoleh ke asal suara yang bertanya padaku, aku tersenyum menatap laki-laki yang sangat mencintaiku dan selalu menjagaku. Siapa lagi kalau bukan suamiku. Hari ini bayi cantik ini sudah bisa menghirup udara bebas dan keluar dari rumah sakit, maka dari itu Kevin menjemput ku. Ah sebenarnya sejak si kembar lahir, aku sudah tidak terlalu aktif menangani pasien. Hanya sesekali saja kalau memang ada urgent atau saat rumah sakit kekurangan tenaga. Aku lebih banyak memegang managemen rumah sakit, karena Kevin harus lebih fokus mengurusi bisnisnya sendiri yang merambah ke mana-mana. Dan hebatnya kantorku bukan sakit, melainkan di rumah. Aku hanya sesekali datang ke rumah sakit bila ada rapat atau hal penting. Jadi waktu ku lebih banyak untuk anak-anak.

“Kita bisa bawa si kecil pulang sekarang mas, lihat dia lucu kan?”tanyaku ketika Kira menggeliat.

“Sangat, aku suka anak kecil sayang. Kamu aja yang nggak mau kita nambah anak dari dulu” aku langsung menepuk lengan Kevin yang melingkari perutku.

“Anak kita sudah banyak mas, dan sudah lengkap. Apalagi sekarang ditambah si Kecil Kira, keluarga kita tambah lengkap lagi” ucapku sewot.

“Tapi mas ingin punya anak banyak star, biar rumah ramai. Kamu lihat di TV itu keluarga gen petir yang anaknya banyak, kan seru star”ucapnya membujuk ku.

“Mas ingin punya sebelas anak seperti mereka?” tanyaku syok.

“Kalo kamu bersedia ya nggak apa-apa sayang, tapi yang penting lebih dari lima” ucapnya enteng sambil tersenyum lebar.

“Kalau begitu nggak apa -apa mas....”ucapku lembut sambil menggantung kalimatku “Tapi mas yang hamil dan melahirkan sendiri, nanti aku deh yang bantu persalinan nya”lanjut ku kemudian. Senyum diwajahnya seketika surut digantikan wajah kesal.

“Ck kamu pikir aku lelaki apaan, bisa hamil sendiri?”ucapnya sewot.

“Udah lah, nggak usah merajuk gitu. Sudah tua nggak pantes bersikap seperti ini. Kita bersyukur aja, anak kita sudah 4. Kalau ingin rumah ramai, nanti anak-anak aja yang disuruh punya anak banyak jadi cucu kita kan banyak” dia menghela nafas panjang.

“Oke lah, aku selalu kalah kalau berdebat sama kamu” aku hanya tersenyum lebar mendengar kata-katanya.

“Oh iya mas, urusan surat adopsi Kira udah beres semua kan? Aku nggak mau kalau sampai laki-laki bajingan itu menemukan Kira” tanyaku dengan khawatir.

“Sudah kamu tenang aja, dengan koneksi yang mas punya mas yakin dia tidak akan bisa melacak keberadaan Kira. Kalaupun bisa, dia pasti membutuhakan waktu puluhan tahun.”jawabnya yakin, aku tidak meragukan kemampuan seorang Kevin. Meski yang kami hadapi bukan lelaki biasa, melihat koneksinya yang ada dimana-mana aku bisa pastikan kalau ucapan Kevin itu benar. Aku sangat lega mendengarnya, aku hanya berdoa semoga lelaki keji itu dan keluarganya mendapatkan karma yang besar dengan tidak punya keturunan lagi selain Kira. Karena dia dengan Kejinya ingin membunuh bayi tidak bersalah yang masih ada didalam perut.

“Dan kalaupun nanti Kira ditemukan, aku masih punya Plan B untuk membuat dia tidak bisa menyentuh Kira. Aku pastikan hanya nama Rajata yang akan tersemat dibelakang namanya” Ucapan Kevin menyadarkan ku dari lamunanku tentang lelaki bajingan yang merupakan ayah biologis Kira. Kevin dan seringaiannya seperti janji iblis yang pasti akan dilakukan.

“Mas punya rencana apa?”tanyaku penasaran.

“Mau tahu ya?”aku mengangguk semangat. Dia mendekat kearah telingaku dan berkata sensual. “Malam ini kita olahraga sampai pagi, nanti aku kasih tahu”aku langsung melotot kearahnya.

“Dasar mesum” aku langsung berdiri hendak meninggalkannya.

“Tapi kan kamu seneng dimesumin sayang,” ucapnya menggodaku yang sama sekali tidak aku perdulikan. Aku tetap berjalan sambil menggendong Kira menuju mobil yang akan membawa kami pulang. Sedangkan Kevin dia tertawa lepas dibelakang ku. Menyebalkan

🍁🍁🍁

Aku sampai dirumah ketika tengah hari, dan anak-anak sudah menunggu diteras rumah. Sepertinya sudah tidak sabar menyambut saudara mereka yang baru. Ketika aku turun, si cerewet Qilla langsung teriak memanggilku.

“Sis please jangan teriak-teriak ini bukan hutan” ujar saudara kembarnya Shaka.

“Ih abang kedua berisik”ucapnya ketus, "lagi pula aku itu teriak sangking senengnya bunda pulang" Lanjut putri ku lagi.

“Dan please sis, jangan panggil seperti itu. Kesannya seperti kita trio kera sakti” protes Shaka. Sikembar ini sekarang sudah berumur 7 lebih tahun dan sudah kelas dua SD.

“Dih situ aja yang merasa begitu, abang Aron yang aku sering panggil abang pertama aja santai kok” balas Qilla lagi.

“Ck kalian berdua bisa diam nggak sih, kenapa mesti ribut terus?” Ini dia si penengah kalau si kembar ribut. Siapa lagi kalau bukan si Sulung Aron. Aron itu pembawaannya tenang dan irit dalam berbicara. Tapi kalau dia sudah berbicara, lawannya pasti langsung diam termasuk si Kembar. Mereka akan sangat patuh dengan semua titah Aron. Usia Aron sekarang sudah 10 tahun, dan dia sudah kelas 5 SD. Aku tersenyum melihat interaksi mereka. Ketika mereka berkumpul pasti rumah akan ramai.

“Bunda Q mau lihat adek bayinya bun” Ucap Qilla ketika aku sudah berada didekatnya. Dia memang sering menyebut namanya Q, kata nya biar gaul. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan putriku satu ini. Qilla itu pembawaannya tomboy, mungkin karena dia sering bergaul dengan kedua kakaknya. Ah satu lagi personel mereka yang belum hadir yaitu si Rayyan, itu anaknya si Bagas. Mungkin karena kena sumpah si Bagas, si tomboy Qilla akan jadi gadis genit bila didekat Rayyan. Sepertinya si Qilla benar-benar suka dengan Rayyan.

“Nanti kak Q, biar bunda tidurin adek Kira di kamar dulu ya”Qilla hanya menggangguku patuh. Ketiga anak ku mengikutiku sampai dikamar ku.

Untuk sementara sampai dia cukup umur Kira akan tetap tidur dengan ku dan Kevin, sama seperti ketiga anakku dulu. Aku tidak akan membedakannya meskipun tidak ada darahku maupun Kevin yang mengalir pada tubuh Kira.

“adeknya cantik bun, asyik aku akhirnya punya temen main juga”ucap Qilla semangat.

“La selama ini kan ada abang Shaka dan abang Aron yang jadi teman kak Q main?”

“Ih bunda, tapi aku pinginnya punya temen cewek bunda”

“asal adek kita jangan kamu ajari manjat pohon mangga belakang rumah aja sis,”ujar Shaka menyela.

“Ih abang kedua selalu gitu, bunda abang nakal dari tadi” adanya padaku. Aku hanya terkekeh pelan.

“Kalian berdua ini ribut terus, kalian keluar main dulu ya biar adek nya istirahat. Tapi  kiss bunda dulu” mereka berdua mengangguk cepat, menciummu dan segera keluar kamar. Aku beralih pada putra sulung ku yang dari tadi diam saja.

“Abang Aron dari tadi diam aja, abang nggak senang punya adek baru?” Aron hanya tersenyum.

“Seneng bun, keluarga kita akan ramai. Si kembar dari tadi sudah ngomong nggak ada berhentinya, kalau abang ikutan bicara nanti kasian adeknya”aku tersenyum mendengar alasan Aron. Diusianya yang sekarang Aron itu pemikirannya sudah bisa dewasa.

“Kalau begitu abang keluar dulu, biar adek dan bunda bisa istirahat” kemudian Aron menciummu dan keluar.

“Lihat sayang, kakak-kakak kamu menerima kamu dengan baik.”ucapku sambil mengelus pipi lembut Kira.
Setelah meletakkan kira di Boxnya aku menuju walk in closet untuk berganti baju dengan baju yang lebih santai. Aku mengambil daster rumahan santai selutut. Karena merasa tidak ada orang, aku memutuskan berganti baju di ruangan ini. Aku menanggalkan blouse dan celana kerjaku. Ketika aku hendak memakai bajuku, ada yang memeluk perutku dari belakang. Tanpa menoleh pun aku tahu siapa pelakunya.

“Mas, aku mau pakai baju. Lepasin pelukannya” tapi bukannya melepaskan pelukannya, tangannya malah bergerilya semakin keatas.

“Nggak perlu pakai baju sayang, mas kangen kamu” ucapnya sambil mengecupi tengkuk ku dan bahu belakang ku. Sedangkan tangannya mulai beraksi didadaku.

“Mas ini masih siang” ucapku sambil mendesah, otakku ingin menolak tapi tubuhku berkhianat. Aku tidak pernah bisa menolak segala sentuhan Kevin yang membuatku melayang dan menjanjikan kepuasan.

“Justru karena masih siang, mumpung Kira tidur star. Nanti malam kalau di rewel aku pasti nggak bisa dapat jatah” ucapnya tanpa menghentikan aktifitasnya membangkitkan gairah ku. Dia akhirnya membalikkan posisiku, kemudian memeluk pinggang ku dan menatap mataku lekat.

“aku butuh berada didalam mu sekarang star” tanpa mendengar jawabanku Kevin langsung menyatukan bibir kami. Melumat bibirku lembut tapi menuntut.

Apalah aku ini hanya istri yang selalu menurut pada suami dan ingin selalu membuatnya bahagia. Jadi siang ini Kevin kembali membawaku melayang ke nirwana dengan 2 ronde permainan panjang. Mungkin kalau Kira tidak menangis dia akan melanjutkan kegiatan kami.

Kevin dengan sifat mesumnya adalah satu kesatuan yang harus aku terima, tapi aku bahagia bersama dengannya. Lelaki yang aku cintai. Lelaki yang merupakan cinta pertamaku. Dia Samudera Kevin Rajata.

🍁🍁END🍁🍁

Ini extra part terakhir ya, please jangan minta extra lagi 😉😉😉

Jadi sayonara sama pasangan ini, yuk move on ke lapak anaknya aja 🤣🤣🤣

Terima kasih sudah membaca cerita ini sampai akhir, apalagi yang sampai meninggalkan jejak 🙏🙏🙏

18 April 2020

SURROGATE MOTHER (END)Where stories live. Discover now