Extra Part (Kevin POV)

20.6K 1.1K 14
                                    

Hai pembaca semua,.... Sesuai yang request kemaren minta extra part dari kisah si Vena dan Kevin, hari ini aku kabulin ya . Baik kan aku 😁😁

Semoga bisa menghibur semua yang membaca, jangan lupa vote dan coment nya kalau suka

Part ini ada adegan 21+, kalau sekiranya nggak berkenan nggak usah dibaca, OKE

Selamat Membaca
🍒🍒🍒

Aku memandangi wanita cantik yang sedang sibuk dengan wajan dan berbagai bahan makanan didapur. Entah dia mau membuat makanan apa. Wanita cantik itu adalah bintang kehidupanku, istriku yang paling aku cintai Bintang Arvena Maharani.

Aku melalui banyak masalah hingga bisa memilikinya seperti sekarang, tapi aku tidak pernah menyesal karena sekarang aku bahagia memilikinya.

"Makanannya sudah siap, kamu cepet sarapan kalau nggak mau telat mas"Ucap Vena sambil meletakkan makanan didepanku.

"Sayang aku kangen kamu"ucapku dengan nada memohon. Vena menghela nafas panjang.

"Maaf mas, anak kamu yang nggak bisa deket sama kamu. Aku nggak mau morning sickness parah sampai dibawa kerumah sakit lagi"ucapnya penuh sesal. Kehamilan Vena sudah memasuki minggu ke- 14 tapi sudah dua bukan ini Vena tidak mau dekat-dekat dengan ku, karena dia akan muntah parah bila mencium bau badanku. Walaupun aku sudah mandi dan berganti parfum sesuai mau Vena, tetap dia akan muntah bila berada didekatku. Kehamilan Vena kali ini benar-benar menyiksaku karena aku sama sekali tidak bisa mendekat apalagi menyentuh Vena, membuat aku sering uring-uringan karena harus main solo dikamar mandi. Ck sepertinya anakku sedang mengerjai orang tuanya, tunggu saja sampai kamu lahir nak Bundamu akan ayah monopoli, ucapku sebal tentu saja didalam hati kalau Vena dengar bisa-bisa dia tambah ngambek.

"Kamu sampai kapan sih star seperti ini, aku kangen kamu. Masak tiap malam mesti tidur sendiri cuma peluk guling"keluh ku dengan wajah yang aku buat memelas. Vena malah terkekeh geli melihat wajahku yang nelangsa ini. Selama masa ngidam anehnya ini, Vena memang selalu tidur dengan Aron, dan meninggalkan aku tidur sendiri dikamar.

"Sabar ya mas, aku kayak gini juga kan hasil karya kamu. Ngalah dikit lah sama anak kamu yang ada di perut aku"Ucap Vena santai sambil memakan makanannya.

"Ck... Aku juga kan kangen kamu star, pengen nengokin anak kita juga"ucapku sebal.

"Anggap aja mas lagi puasa, orang puasa kan pasti akan ketemu hari raya mas. Sabar aja ya sampai si Baby lahir"ucapnya sambil terkekeh, sepertinya dia senang sekali kalau aku menderita.

"Seneng banget kalau aku menderita"cibir ku "lagian puasa kok lama banget sih star, kamu nggak takut aku jajan diluar"ucapku ingin menggodanya. Vena langsung menatapku tajam.

"Coba aja kalau berani, setelah itu aku bakalan kebiri junior kamu biar nggak bisa berdiri selamanya" ucapnya sadis. Aku bergidik ngeri membayangkan kata-kata Vena. Mana berani aku selingkuh dari dia, dapet lagi aja susahnya minta ampun.

"Bercanda sayang.... Lagian kalau punya aku kamu kebiri, terus kalau kamu pengen gimana?"tanyaku sambil menaik turunkan alisku. Entahlah menggoda Vena menjadi sesuatu yang menyenangkan menurutku.

"Gampang, setelah melahirkan aku bisa cari laki-laki yang perkasa dan nikah lagi"jawabnya santai. Aku melotot tajam kearahnya.

"Gak boleh, enak aja. Aku masih lebih dari sanggup buat muasin kamu"ucapku ketus.

"Ck... Makanya jangan godain aku terus, jadi kamu yang kesel kan. Mending sekarang kamu cepat makan mas, nanti terlambat"kali ini aku tidak membantah kata-kata istriku. Aku langsung menghabiskan sarapanku tanpa suara.

🍁🍁🍁

Aku membolak balikkan badanku karena tidak bisa tidur, aku benar-benar merindukan Vena. Entah akhirnya aku tidur jam berapa karena lelah, tapi aku merasa terganggu ketika merasakan sesuatu yang basah disekitar leherku dan tubuhku rasanya ada yang menindih. Ini apa? Apa aku mimpi?

Aku membuka mataku spontan dan melotot ketika melihat pemandangan yang tersuguh didepanku. Vena sedang duduk diatas pahaku dengan menggunakan lingerie yang sangat sexy dan sedang mencumbu tubuhku yang polos. Hei perasaan tadi malam aku masih memakai baju dan celana. Sejak kapan aku shirtless hanya menggunakan celana dalam?

"Kamu ngapain?"ucapku serak sambil memegang pinggangnya. Vena mengangkat wajahnya dari ceruk leherku dan menatap wajahkuku dengan jarak sangat dekat, hingga aku bisa merasakan terpaan nafasnya yang harum diwajahku.

"Aku kangen mas"ucapnya sensual,yang membuat bagian tubuh diantara selangkangan langsung berdiri. Sumpah ya istri aku sekarang kenapa? Ini bukan malam jumat kan?

"Kamu beneran Vena, istriku kan?"tanyaku konyol, sejujurnya aku sudah on tapi takut aja kalau ternyata yang ada diatasku adalah Vena jadi-jadian. Karena selama kami menikah Vena nggak pernah seagresif ini.

"Ck.... Mas itu nyebelin. Ngerusak suasana romantis yang sudah aku bangun"ucapnya sambil memukul dadaku. Aku menahannya ketika dia hendak turun dari atas pahaku.

"Mau kemana hmm?maaf kalau mas sudah merusak suasana, tapi kamu sudah nggak mual dan pengen muntah kalau deket mas?"tanyaku penasaran sambil bangun dan bersandar dikepala ranjang tentu saja sambil memeluk pinggangnya agar dia tidak bisa jauh dari aku.

"Aku udah nggak mual lagi kalau dekat mas, udah seminggu ini aku selalu mencoba tidur disamping mas kalau malam."ucapnya sambil cemberut. Aku mengecup bibirnya karena gemas.

"Terus kenapa nggak bilang sama mas? Dan perasaan setiap pagi mas selalu bangun meluk guling"

"Itu karena mas tidurnya pulas banget, aku kan kalau jam 3 udah bangun buat siap-siap di dapur karena nggak bisa tidur lagi. Sengaja nggak bilang, biar jadi surprise"ucapnya sambil nyengir. Aku langsung mengecup bibirnya karena gemas. Kecupan itu berubah jadi lumatan ketika Vena mulai membalas ciumanku dengan lihai. Aku melepaskan parutan kami ketika pasukan oksigen kami mulai habis.

"Aku rindu kamu star... Malam ini mas ingin ada didalam kamu"Vena tersenyum lembut sambil mengatur nafasnya.

"Malam ini biar aku yang layanin kamu mas, aku ingin memimpin permainan malam ini"

"As you wish honey. Malam ini aku milikmu"ucapku lirih didepan bibirnya. Vena langsung melumat bibirku, oh Tuhan wanitaku yang liar telah kembali.

Malam ini Vena benar-benar memuaskan ku, dengan perut yang sedikit menonjol dia meliuk indah diatasku dengan bagian bawah tubuh kami yang menyatu.

Vena langsung ambruk diatas dadaku ketika kami sudah mencapai klimaks dari permainan panas ini.

"Capek hhm?"tanyaku sambil mengelus punggung telanjangnya.

"Heem... Tapi mau lagi"ucapnya sambil mengatur nafasnya. Aku hanya terkekeh pelan mendengar kalimat absurd nya.

"Kandungan kamu aman?"tanyaku khawatir.

"Aman banget, lagi pula ini sudah Masuk trimester 2 mas. Kita juga udah lama nggak hubungan jadi aman lah"

"Kalau bu dokter yang ngomong mas percaya aja lah, kalau begitu...."Vena langsung memekik ketika aku membalik posisi kami tanpa melepaskan penyatuan kami.
"Kita bisa lanjut ronde kedua, tapi kali mas yang mimpin..."ucapku pelan di telinganya sambil menggigit pelan cuping telinganya yang otomatis membuat Vena mendesah.

Selanjutnya kalian tahu lah apa yang terjadi, hanya benda mati yang ada dikamar kami yang bisa menjadi saksi bisu berapa panasnya malam ini kami lewati dengan saling mereguk nikmat surga dunia.

🍒🍒🍒

Gimana saudara-saudara masih ingin extra part lagi?

Coment dan vote yang banyak kalau masih ingin ya 😉

Terima kasih buat yang sudah baca dan meninggalkan jejak dicerita ini, aku seneng banget kalau cerita aku banyak yang baca apalagi banyak yang suka.

5 April 2020

SURROGATE MOTHER (END)Where stories live. Discover now