[05]

20K 2.5K 235
                                    

[Name] berdiri dan menatap serius benda dihadapannya. Putih berbalut kulit hitam , tersusun rapi diatas piring.

Onigiri.

Iya, onigiri yang tersusun rapi dan begitu menggugah selera.

Sayangnya itu bukan buatannya. Itu adalah buatan kembaran setter Black Jackal.

Miya Osamu.

Entah apa yang membuat [Name] menatap kesal si onigiri. Yang jelas Akaashi , sang suami, begitu menyukai onigiri itu.

"Aku tidak tau seenak apa onigiri ini tapi yang jelas aku sebal."

Siapa yang tak kesal saat masakanmu tersaingi enaknya apalagi dengan seorang pria?

Belum lagi fakta bahwa Akaashi bilang rasanya sangat enak.

Memikirkannya membuat [Name] makin kesal.

"Aku pulang.." Suara Akaashi terdengar dari pintu masuk. Pemuda itu baru saja membeli buku sketsa.

"Selamat datang." Jawab wanita itu pelan sambil tetap memelototi onigiri.

Akaashi masuk, melihat sang istri yang ternyata sudah seperti itu sejak sebelum dia pergi. Akaashi terkekeh sambil menggeleng.

"Sudah kubilang , [Name]. Buatanmu lebih enak kok."

[Name] melotot. Dan itu respon yang sama saat Akaashi bilang begitu pertama kali.

"Itu pasti bohong. Kalau tidak, mana mungkin Keiji-kun membeli ini setiap hari!"

Akaashi masuk ke dapur lalu duduk disebelah sang istri sambil menepuk-nepuk kepalanya.

"Daripada dipelototi lebih baik dimakan, kan?" Usulnya.

[Name] menggeleng, "Nggak!"

"Kalau begitu, buatku saja ya?" Akaashi hendak menarik piring namun ditahan oleh sang istri.

"Keiji-kun!" Pipi digembungkan. Akaashi gemas lalu mencubit pipi [Name].

"Kenapa harus cemburu, hm? Kan kamu bisa belajar buat yang seenak ini."

Diambilnya sekepal lalu dikunyah dengan riang. Enak seperti biasa , tentu saja.

Dan ekspresi senang Akaashi membuat [Name] makin kesal.

"Menyebalkan. Kupikir buatanku yang paling enak bagi Keiji-kun." Gumam nya pelan.

Akaashi tersenyum. Setelah kepalan nasi itu habis ia menyentuh kedua pipi [Name].

"Hei , bagiku apapun masakanmu itu selalu enak buatku." Ucap Akaashi.

"Tapi, Keiji-kun selalu membeli itu sepulang kerja.." balas sang istri pelan sambil mengalihkan wajah.

"Tentu saja aku membelinya. Karena tidak mungkin aku menyuruhmu masak lagi setelah seharian penuh. Kau pasti lelah kan?"

[Name] melunak. Ia menghela nafas. Biarpun sebenarnya ia tak lelah, tapi Akaashi begitu pengertian.

"Hah, iya.. aku mengerti. Terima kasih ya.." jawab [Name] sambil tersenyum. Akaashi puas lalu mengacak-acak rambut sang istri.

"Gadis pintar~"

===

"Kalau begitu ku cicipi ya." /Makan sekepal

"Bagaimana?"

"..... Aku akan minta Osamu-kun mengajariku cara membuatnya."

"Orang yang tadi marah-marah kemana ya?"

wife; akaashi keiji[✓]Where stories live. Discover now