O2

581 215 131
                                    

°|•°'Author pov

Seorang gadis masih tertidur nyenyak dengan menggulung diri didalam selimut tanpa merasa terusik sedikit pun.

Padahal matahari sudah muncul dari persembunyian. Sesekali tubuhnya bergerak gelisah karena cahaya yang menerpa wajah dari balik celah jendela kamar yang terbuka.

"Sinha ireona! Nanti kau terlambat! " Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi mengetuk pintu kamar sang putri agar segera bangun dari tidurnya.

"Hmm.. Nee eomma, sebentar lagi. " Sinha melengguh karena panggilan sang ibu. Lalu melanjutkan tidurnya kembali yang sempat terganggu.

Sedangkan ibunya hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anak bungsunya itu.

"Sinha-yaa jangan membantah. Cepat bangun! Bukankah hari ini kau ada kelas pagi. Lihatlah jam sudah menunjukkan pukul tujuh. " Setelah mendengar ucapan ibunya Sinha tersentak kaget dan segera bangun dari tidurnya.

Turun dari atas kize, dan bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Mendengar suara gaduh dari dalam kamar sang putri.

Wanita paruh baya tersebut hanya bisa tertawa geli dibuatnya. Lalu kembali kedapur untuk melanjutkan kegiatan rutinitas ibu rumah tangga yang umum dilakukan.

"Aistt, eomma kenapa baru membangunkankun?! " Keluh Sinha saat sudah sampai di meja makan. Kini dirinya tengah berkutat dengan sandwich dan segelas susu yang sudah disediakan.

Sesekali berdecak kesal di saat melihat kearah jam dinding karena waktu terasa berjalan dengan cepat.

"Kau ini harus dibiasakan untuk disiplin Sinha. Lagi pula semua yang kau tanggung kan akibat dari kesalahan kau sendiri. Jangan dibiasakan untuk menyalahkan orang lain jika kau sedang sial seperti ini! " Nasihat Sihwan yang sarat akan kekesalan sembari menatap malas kearah adiknya.

Ia memiliki selisih umur dua tahun dengan sang adik dan sekarang tengah disibukan oleh tugas akhir skripsi menuju kelulusanya.

"Sudahlah, tidak baik bertengkar di pagi hari seperti ini. Dan untukmu Sinha lebih baik bergegas untuk berangkat kuliah. Setengah jam lagi kelasmu akan dimulai. Bukan begitu? " Ucap nyonya Kim Hanso menengahi, sebut saja seperti itu namanya.

Dan benar saja Sinha langsung kelabakan setelah mendengar ucapan sang ibu. Lalu segera mengenakan sneakers berwarna putih miliknya dan pergi keluar mansion keluarga Kim setelah berpamitan dengan sang ibu juga kakaknya.

Dan kebetulan sekali Jimin sudah menunggu dirinya diluar rumah dengan mobil sedan hitam miliknya. Mereka pun langsung pergi menuju kampus mereka masing masing.

°|•°'Sinha pov

Aku berlari disepanjang koridor kampus. Terkadang tidak sengaja menabrak mahasiswa dan mahasiswi yang juga sama sibuknya dengaku.

Melirik jam tangan bewarna dusty yang melingkar ditangan kiriku. Beberapa menit lagi kelas pertama akan segera dimulai.

Akupun langsung mempercepat langkah kakiku di saat berlari agar bisa cepat sampai di kelas sebelum dosen yang hari ini akan mengajar sampai lebih dulu. Tapi sialnya ditengah perjalanan menuju kelas aku tidak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh.

Brugkkk

Tubuhku terhempas kelantai, hingga membuat kepalaku terasa sangat pusing akibat membentur dinginnya ubin.

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang