25

193 75 18
                                    

°|•°'Author pov


Mobil mewah berwarna hitam itu kini sudah terparkir rapi di halaman mansion keluarga Kim.

Seorang pria tampan keluar dari dalam mobil dengan kaos putih dan denim jacket melekat apik pada tubuhnya yang memancarkan ketampanan yang ia miliki.

Tak lama disusul oleh gadis yang keluar dari balik kursi penumpang dengan setelan kemeja tipis lengan panjang berwarna hitam yang dipadu padankan dengan rok putih diatas lutut.

Rambutnya diikat tinggi sehingga menampilkan leher jenjang miliknya.

Perlahan keduanyapun memasuki teras mansion megah tersebut.

Membunyikan bel beberapa kali sampai akhirnya pintu utamapun terbuka di dentingan bunyi bel ke empat.

Menampilkan seorang wanita paruh baya dengan wajah awet mudanya.

Jangan lupakan senyum keibuan disertai sebuah lekukan kecil di pipi kirinya yang terlihat ketika ia tersenyum.

"Sinha.. Eomma merindukanmu. " Ucap sang wanita pemilik mansion sembari memeluk tubuh gadis dihadapannya dengan penuh sayang.

Memberi kecupan kecupan kecil di surai hitam nan lembut milik Sinha.

Sedangkan sang gadis hanya diam dengan membalas pelukan terhadapnya.

Tak menyadari air mata yang mulai membasahi kedua pipi wanita paruh baya tersebut.

"A-aku, juga merindukan eomma.. " Jawabnya sedikit tersendat karena menahan tangis yang sedari tadi mendesak untuk dilepas.

"Kau datang dengan siapa nak? " Tanya nyonya Kim setelah melepas pelukan mereka lalu menatap lekat kearah lelaki yang tengah berdiri dibelakang Sinha.

"Eomma perkenalkan dia Park Jimin.. Sahabatku sedari kecil, aku yang memintanya untuk menemaniku kesini. Tak apa kan? " Jawab Sinha lalu bertanya.

"Eomma tidak mempermasalahkannya, asalkan kau nyaman. Itu tak masalah.. " Balas nyonya Kim dengan tersenyum lembut lalu mempersilahkan keduanya untuk masuk kedalam. 

"Apa... Namjoon a-ada didalam? " Tanya Sinha setelah mengambil posisi duduk di sofa yang terdapat di ruang tamu.

Menjeda kalimatnya di saat akan menyebutkan nama orang yang masih setia berkeliaran di hatinya.

"Namjoon ada di kamarnya, kau ingin menemuinya nak? " Tanya nyonya Kim yang diberi anggukan singkat oleh Sinha.

Nyonya Kim mempersilahkan sang gadis untuk menemui putra kesayangannya.

Sedangkan pria bernama Jimin itu lebih memilih diam ditempat menemani sang pemilik rumah.

Memberikan waktu untuk mereka agar kesalah pahaman ini segera teratasi.

"Nyonya Kim, tenangkan diri anda! Saya yakin semuanya akan baik baik saja. " Ucap Jimin sembari mengusap punggung tangan yang lebih tua di saat mendengar isakan kecil yang keluar dari bilah bibir tipisnya.

Sedangkan nyonya Kim hanya mengangguk samar lalu memeluk tubuh sang pria muda bermaksud mencari ketenangan.

°|•°'Sinha pov

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang