14

282 122 48
                                    

°|•°'Author pov


"Aarghh!! "

Teriak seorang gadis sembari mengaduh sakit akibat baru saja terjatuh.

"Mianhae.. Apa nuna baik baik saja? " Tanya pria yang baru saja menabraknya dengan raut wajah khawatir campur bersalah.

"Kau! "

"Eoh. " Ucap mereka serempak.

"Kenapa aku harus—arrgh sshh.. Kenapa untuk kedua kalinya kita harus bertemu dengan cara seperti ini. " Ucap gadis itu dengan kesal, sungguh sial sekali nasibnya.

"Emm.. Mianhae, a-apa nuna terluka? " Tanya si penabrak sembari mengecek keadaan gadis yang kini tengah terduduk di sisi jalan.

"Apa kau buta?! Lihatlah kaki membiru akibat jatuh terkilir. Dan sekarang rasanya kaki ku mulai mati rasa. " Balasnya dengan memaki sang lelaki yang saat ini terlihat tengah kebingungan.

"Bagaimana jika nuna aku antar ke klinik. Agar kaki nuna bisa segera ditangani. " Tawarnya dengan suara yang begitu lembut.

"Huffhh.. Ya sudahlah yang terpenting kaki ku bisa segera diobati. " Gadis tersebut mengiyakan tawaran lelaki dihadapanya lalu meminta untuk digendong.

Setelahnya lelaki itu pun menggendong sang gadis ala bridal style menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana. Melajukannya menjauh dari sisi jalan dengan kecepatan sedang.

Dia benar benar mengutuk kecerobohanya sendiri karena untuk kedua kalinya harus berurusan dengan seorang gadis yang lagi lagi ia tabrak.

Tapi ada sebuah perasaan senang di hatinya yang membuat kedua sudut bibir tipis itu terangkat keatas.

°|•°'Jungkook pov

"Kakinya sudah aku obati dan tak lama lagu juga akan sembuh. Asalkan anda harus mengistirahatkan kaki anda selama beberapa hari kedepan. "

Ucap seorang perawat sembari merapikan peralatan yang digunakannya untuk mengobati kaki dari seorang gadis yang tak sengaja aku tabrak.

"Nee, gamsahabnida.. " Balasnya gadis itu sembari tersenyum tipis. Jantungku berdesir melihat lengkung manis yang tercipta di wajah imutnya.

Napasku rasanya tersenggal akibat debaran jantung yang sulit dikendalikan. Dan sepertinya benar. Aku jatuh cinta kepada dirinya.

"Hei bodoh! Mengapa kau menatapku seperti itu?! " Tanya dirinya menegur hingga membuyarkan semua hayalanku. Aku memutar bola mataku malas saat dia terus mengumpati kepada diriku.

"Ck, bisakah nuna tidak memanggilku dengan sebutan bodoh. Aku ini mahasiswa dari jurusan Kedokteran jadi tolong jangan meremehkanku. "

Ucapku dengan nada kesal yang hanya dibalas dengan tatapan tanya dan sebelah alisnya yang terangkat.

"Oh ya? Tapi sayangnya aku tidak peduli dengan itu. Sebelumnya perkenalkan namaku Choi Leina. Aku mahasiswi dari salah satu universitas yang terkenal di German.

Jurusan Departemen Keuangan, umurku 21 tahun dan aku anak tunggal dari keluarga Choi pemilik perusahaan Choi industrial yang berada di USA.

Aku sudah memperkenalkan diriku. Sekarang kau perkenalkanlah siapa dirimu! " Ucapnya yang sukses membuat bola mataku membulat sempurna.

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang